Sebuah perjalanan akan selalu menemui titik ujungnya. Pengembaraan panjang pun akan tiba pada tempat tujuannya.
Mentari yang berpendar pun akan sirna pada akhirnya.
Rembulan malam akan kehilangan titik pusatnya.Kala gravitasiku mulai berantakan karena senyum lesung pipimu.
Saat rotasiku tak beraturan lagi akibat perhatian dan kepedulianmu.
Aku mulai kehilangan keseimbanganku dan limbung tanpa pijakan.Degupku mulai lancang tak berirama.
Kata-kataku mulai kehilangan kuasa dan meluncur tanpa bisa kukendalikan.
Saat jangkar sudah kulemparkan, kapal kulabuhkan, dan hati telah kuserahkan.
Badai datang menghempas dan menghancurkan pijakanku.Dalam perjalanan panjang tanpa peta yang kujalani.
Kamu bukanlah sebuah destinasi yang ada pada ujungnya.
Kamu hanyalah satu dari sekian ribu bahkan juta perhentian yang aku singgahi.
Memberiku tempat rebah untuk segala resah.
Menjadi awan yang mewarnai langit favoritku.
Kamu hanyalah salah satu bintang yang berpendar di langitku.
Kamu hanyalah selaut bahagia dari seluruh samuderaku.
Kamu bukan semestaku, kamu fatamorgana semu yang membuatku candu.
Kamu oasis di tengah teriknya padang pasirku yang kehausan kasih sayang.Kini, akan kulanjutkan pengembaraanku yang sempat terhenti pada porosmu.
Cerita tentangmu akan kuakhiri.
Akan kucari, semestaku yang sesungguhnya.
Terima kasih pernah bersinggungan dalam galaksiku.
Terima kasih atas semua bahagia dan pelajaran yang tersisa.
Aku pamit, biarkan kisah kita jadi salah satu rahasia yang akan disimpan dalam kaki langit.--aksara rasa.
30 Januari 2023.
Tamat.
Terima kasih sudah menemani perjalanan yang lama namun singkat ini. Sampai jumpa pada tujuan lainnya.
salam cinta, ros.
tetaplah hidup, kamu berharga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara Rasa [ TAMAT ]
PoetryKamu akan hidup dalam untaian kata yang kuramu. Meski acapkali terasa sendu, namun seuntai rindu sering kutitipkan pada sajakku. Untaian kata yang mencari maknanya. Peringkat: #1 bijak [28 September 21] #5 caption #10 katahati # 54 sastra #60 curhat...