Kehidupan sehari-hari Sezh akhir-akhir ini terasa sangat damai. Itu karena, saat larut malam atau dini hari, dia akan pergi ke istana Raytan dan menghabiskan waktu bersamanya di perpustakaan.
Dan Mathias Kareem, juga masih terus mengirimkannya surat. Sezh berpikir untuk memberi tahu Raytan tentang ini, tetapi pada akhirnya, dia memutuskan untuk tidak melakukannya.
Perhatian Mathias untuknya, lebih kearah simpati. Untuk saat ini, mungkin dia sering mengirim surat padanya. Tetapi Sezh berpikir bahwa suatu hari nanti, Mathias secara alami akan berhenti melakukannya. Sebenarnya belum ada yang terjadi, tetapi Sezh sedikit khawatir bahwa sesuatu yang memalukan mungkin saja terjadi di masa depan.
Ketika mereka kelak akhirnya bisa semakin dekat, dan Mathias tidak melakukan ini karena rasa simpati, Sezh akan lebih terbuka dengannya.
Dengan pemikiran seperti itu, Sezh bersumpah pada dirinya sendiri.
Tidak lama kemudian, sebuah berita tak terduga datang. Yaitu tentang kesehatan Kaisar yang menurun.
Menurut Luna, Kaisar sudah sering batuk sejak musim dingin lalu. Dokter juga sudah memeriksanya, dan tidak ada masalah yang serius. Jadi semua orang mengira itu hanya pilek ringan. Tapi ternyata, gejalanya justru kian memburuk bukannya kian membaik.
Sekarang bahkan dia masih tidak bisa berhenti batuk bahkan setelah minum obat?
Kalau dipikir-pikir, sekitar waktu ini memang adalah saat dimana Kaisar mulai jatuh sakit sebelum Sezh kembali ke masa lalu.
Sejujurnya, Sezh tidak terlalu peduli. Itu karena... walaupun Rowain III, Kaisar saat ini, adalah ayah kandungnya, dia tidak pernah berbicara dengannya.
Disisi lain juga, Sezh saat ini terus berusaha mencuri beberapa perhiasan Yerena yang telah dibuangnya. Karena sebentar lagi, dia akan segera mencapai usia dewasa. Dan dia harus melakukan persiapan untuk meninggalkan istana ini sedikit demi sedikit.
Orang yang membantunya menjual perhiasan itu adalah Luna. Meskipun malu, Sezh tetap meminta Luna untuk memanggil seorang pedagang. Jadi Luna secara diam-diam memanggil seorang pedagang yang konon merupakan orang yang berbibir rapat.
Tidak disangka, Sezh mendapat jumlah uang yang lebih tinggi dari yang dia pikirkan. Sezh tahu sebuah hal yang bijaksana untuk menyimpan uang dengan baik. Namun demikian, ketika dia akhirnya memiliki banyak uang, dia ingin menggunakan uang itu untuk membeli sesuatu.
Sesuatu itu bukanlah untuknya, tetapi untuk Luna dan Raytan. Dia ingin memberikan mereka hadiah—hadiah mewah.
Jadi Sezh memilih sepasang sepatu kulit sebagai hadiah untuk Luna dan sebuah jubah tebal untuk Raytan.
"Luna, apa pedagang itu sudah kembali? Kemarilah sebentar dan duduklah."
"Ya, tapi kenapa Putri tiba-tiba ingin memanggil pedagang...?"
Luna memiringkan kepalanya ketika Sezh menyerahkan sepatu itu padanya.
"Luna mudah kedinginan. Jadi aku ingin memberikanmu ini."
"Ini ... ini untuk saya?"
"Ya. Aku juga akan memberikanmu hal-hal yang lebih baik lain kali. "
"Putri..."
Luna memegang sepatu itu erat-erat di tangannya dan menangis. Entah bagaimana, Sezh merasa sangat tersentuh sehingga dia bisa merasakan hidungnya mulai berair.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Tyrant's Beloved Doll (Drop)
RomanceDari BAB 38 (Webnovel Terjemahan Korea) Untuk bab sebelumnya silakan dicari ya. Author(s) : Baek Yi Dam Artist(s) : Anz # terjemahan ini tidak 100% akurat # # sebagian terjemahan diedit dengan kata-kata sendiri #