"Siapa kau?!"
"Aku di sini untuk membantu, jadi tolong singkirkan pedangmu."
Sebelum Philip sempat bertanya lagi, Belkiel sudah merentangkan tangannya ke arah danau.
Tepat setelah itu...Sesuatu yang bahkan lebih sulit dipercaya terjadi.
Air danau mulai terbelah ke samping, memberi jalan bagi Raytan dan Sezh. Segera, kaki Raytan, yang sebelumnya telah mengapung di air, mengambang di udara dan kemudian mendarat dengan stabil di tanah.
"Ini- Apa ini...?"
Sezh melihat sekelilingnya, merasa bingung.
Jelas-jelas danau itu tidaklah dangkal. Jika seseorang yang tidak bisa berenang jatuh ke dalamnya, ada kemungkinan besar mereka akan ditemukan dalam keadaan mati, beberapa saat kemudian.
Jadi bagaimana dia bisa menangani semua air ini dengan mudah?
"Saya sudah membuat jalan, jadi tolong berjalanlah ke pinggir danau." kata Belkiel sambil menatap Raytan.
Apa yang dia katakan tidak bohong. Belkiel telah membuatkan mereka jalan dengan memisahkan air hitam danau ke dua sisi, memperlihatkan sebidang tanah kosong yang mengarah ke daratan.
Sezh terperangah, terlambat ditarik kembali ke dunia nyata. Dia melonggarkan cengkeramannya pada Raytan dan melongo menatap Belkiel.
"......"
Raytan menatap Belkiel dengan mata menyipit. Jelas kalau dia juga kehilangan kata-kata.
Sezh pernah bertemu Belkiel sekali, tapi ini pertama kalinya Raytan melihatnya. Jadi Sezh bahkan tidak bisa membayangkan betapa curiganya Belkiel di mata Raytan.
"K- Kakak!"
Sebelum Sezh bahkan bisa memanggilnya, Raytan telah merangkup tubuh Sezh kembali ke pelukannya. Lebih tepatnya, Raytan menggendong Sezh seolah sedang menggendong bayi.
"A-aku bisa berjalan sendiri..."
"Diamlah."
Tidak ada yang bisa membantah jawaban tegas nya. Raytan memeluknya dan mulai berjalan ke daratan.
Belkiel menatap mereka dengan wajah tanpa ekspresi.
"Maaf atas kelancangan saya."
Saat Raytan tiba di darat, Belkiel dengan sopan membungkuk seolah-olah dia telah menunggunya.
"Saya sedang dalam perjalanan ke kuil. Saya hanya ingin membantu karena kalian berdua akan tenggelam."
"Siapa kau?"
"Nama saya Belkiel."
Sezh menjadi tercengang oleh adegan itu: Belkiel bertindak seperti orang yang sopan.
"Kau tahu cara menggunakan sihir?"
"Ya."
Raytan menurunkan Sezh dan berjalan ke arah Belkiel, dengan serius mengamatinya.
"Kuil mengatur semua orang di Denhelder yang bisa menggunakan sihir. Terlebih lagi jika itu adalah seseorang dengan kemampuan seperti milikmu."
"....."
"Tapi nama Belkiel tidak ada dalam daftar."
Perasaan berduri mengalir di leher Sezh.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Tyrant's Beloved Doll (Drop)
RomanceDari BAB 38 (Webnovel Terjemahan Korea) Untuk bab sebelumnya silakan dicari ya. Author(s) : Baek Yi Dam Artist(s) : Anz # terjemahan ini tidak 100% akurat # # sebagian terjemahan diedit dengan kata-kata sendiri #