"Mathias Kareem?"
Suara Raytan, yang mengulangi nama Mathias, sangat tidak menyenangkan hari ini.
Meskipun Sezh tidak takut seperti Kaen, dia sama bingungnya kenapa Raytan bisa ada disini. Tapi, tentu saja Sezh tidak membuat kesalahan besar dengan mengeluarkan isi pikirannya....
"Kenapa dia mengirimimu surat?"
"Oh itu..."
"Apa dia gila. Beraninya dia mengirim surat kepada seorang Putri?"
"Dia tidak melakukannya dengan semena-mena!"
"...Apa?"
"Itu... sebenarnya, Kami saling mengirim surat..."
Ekspresi Raytan langsung berubah. Melihat itu, Sezh buru-buru melanjutkan penjelasannya.
"Setelah debutku, kami bertemu sekali lagi di Istana Kekaisaran... Mengetahui aku tidak berinteraksi dengan siapa pun, kurasa dia mengkhawatirkanku."
"......"
"Pada hari debutku, aku sendirian. Aku juga sendirian di Istana Kekaisaran... A-Aku sudah mengatakan bahwa dia adalah orang yang sangat baik hati. Jadi, dia tidak membuat keputusan untuk mengirim surat... sendiri..."
Raytan kurang lebih bisa menebak apa yang terjadi. Saat Sezh ditinggalkan sendirian, Mathias sepertinya mendekatinya sementara Raytan menghabiskan waktunya bersama Carolyn.
"Kau."
"Ya?"
"Apa kau mengirim surat balasan juga?"
"Itu- itu benar. Tidak sopan untuk tidak membalas setelah menerima surat. Selain itu, aku juga merasa bosan..."
Mendengar kata-kata Sezh, Raytan mengatupkan bibirnya.
Berpikir secara rasional, bukan masalah besar bagi Sezh dan Mathias untuk saling mengirim surat. Pertukaran ringan seperti itu adalah sesuatu yang bisa dilakukan siapa saja.
Selain itu, anggota keluarga Kekaisaran biasa mengadakan acara minum teh atau makan malam bersama dengan para bangsawan untuk menghilangkan kebosanan mereka. Namun, Sezh berada dalam situasi di mana dia tidak bisa mengundang Mathias ke istana, jadi komunikasi sederhana mereka bukanlah sesuatu yang tidak bisa Raytan terima.
Tapi biar begitu....
Raytan tidak menyukainya.
Raytan memelototi tumpukan surat seolah-olah dia akan membakarnya. Akan lebih baik jika Mathias Kareem mengirim mereka secara sepihak, lebih baik jika Sezh membencinya dan tidak repot-repot menulis balasan.
"Kenapa kau tidak memberitahuku?"
"Oh itu..."
Sezh gugup. Dia tidak bermaksud menyembunyikannya dari awal. Dia hanya...
"Aku malu..."
Raytan berhenti. Wajahnya kaku sampai tidak bisa mengeras lagi.
"Ma....lu?"
"Apa yang dilakukan Tuan Mathias... kupikir itu karena dia kasihan padaku. Karena tidak ada yang memperhatikan atau menganggapku saat itu," Sezh menundukkan kepalanya.
"Jadi kupikir komunikasi kami akan segera berakhir karena rasa kasihan tidak akan bisa bertahan lama..."
"......"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Tyrant's Beloved Doll (Drop)
DragosteDari BAB 38 (Webnovel Terjemahan Korea) Untuk bab sebelumnya silakan dicari ya. Author(s) : Baek Yi Dam Artist(s) : Anz # terjemahan ini tidak 100% akurat # # sebagian terjemahan diedit dengan kata-kata sendiri #