Sinar matahari akhirnya menandai hari baru.
Teriakan dan jeritan tak berujung sebelumnya, telah berhenti, serta bau darah juga telah memudar.
Sezh bisa melihat beberapa prajurit membersihkan mayat dan menghapus noda darah. Biarpun begitu, dia tidak tahu bagaimana kudeta berakhir. Karena Raytan telah memberitahunya untuk tidak meninggalkan istananya.
Sezh keluar lagi setelah waktu yang lama dan untungnya menemukan Kaen dalam keadaan hidup.
Menyadari bahwa sesuatu yang tidak biasa sedang terjadi, Kaen berkata bahwa dia meninggalkan istana untuk mencari Sezh. Namun, kastil itu begitu penuh dengan tentara sehingga Kaen bahkan tidak bisa mendekati istana Kaisar.
Karena itu, dia bergegas kembali ke istana Sezh, berpikir bahwa Sezh mungkin sudah kembali ke sana karena situasinya.
"P-Putri.... Apakah anda baik-baik saja?"
Kaen yang malang gemetaran. Kulitnya pucat, membuatnya tampak tegang.
Itu bisa dimengerti. Justru suatu keajaiban jika ada seseorang yang masih bisa menjaga pikirannya tetap tenang dalam situasi seperti ini.
"Aku baik-baik saja. Kaen juga tidak terluka, kan?"
Kaen mengangguk lalu berbicara lagi dengan suara serak. "Apa yang akan terjadi sekarang...?"
"......"
"Saya pergi keluar untuk melihat situasi ketika saya melihat prajurit menjaga istana kita ..."
Tampaknya Raytan telah meninggalkan beberapa prajurit di belakang, untuk berjaga-jaga jika terjadi sesuatu.
"Dan saya melihat— saya melihatnya. Para prajurit itu memindahkan Putri Lillian.... tubuhnya...."
'Segera, Bern akan membawa para ksatria! Dia akan datang dan memotong leher Raytan dan juga lehermu—' (Lilian bab 97)
Tiba-tiba, telinga Sezh memutar ulang suara mengerikan Lillian.
'Ugh—'
Napas yang dihembuskan Lillian...
Pedang itu menancap tepat di dadanya.
Bayangan mayat Lillian tergeletak di lantai seperti kain lap.
Sezh memejamkan matanya erat-erat.
"Tidak peduli apa yang terjadi pada tubuh Putri Lillian.... Itu.... Tidak, saya tidak ingin mempercayai itu— tapi... Kalau begitu...." Kaen mengoceh.
Sezh mendengarkan dengan tenang gumaman Kaen, lalu menjawab dengan suara kecil. "... Kurasa itu tidak akan terjadi Kaen."
"Apa....?"
"Aku tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan, tapi setidaknya untuk saat ini...."
Tidak ada cara bagi Sezh untuk mengetahui apa yang akan terjadi di masa depan. Namun demikian, Raytan sudah mengatakannya. Dia bilang dia tidak akan membunuh Sezh apa pun yang terjadi.
"Tidak ada yang akan terjadi."
Sezh sedikit mengernyit dan menyentuh bahunya. Perasaan tangan yang menggenggamnya dengan kuat masih terasa jelas. Dan sensasi itu membuatnya merinding.
"Kau terlihat sangat lelah Kaen. Kembali saja dan.... istirahatlah sebentar."
"Tidak, saya baik-baik saja. Saya juga tidak tahu apa lagi yang akan terjadi. Jadi, saya harus berada di sisi anda dan melindungi anda, Putri."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Tyrant's Beloved Doll (Drop)
RomanceDari BAB 38 (Webnovel Terjemahan Korea) Untuk bab sebelumnya silakan dicari ya. Author(s) : Baek Yi Dam Artist(s) : Anz # terjemahan ini tidak 100% akurat # # sebagian terjemahan diedit dengan kata-kata sendiri #