Sepanjang jalan ke ruang perjamuan, Sezh memikirkan satu hal : bagaimana jika Bern dan Lilian juga ada di sana? Lady Yulia? atau bahkan Ibunya? karena itu adalah acara di mana keluarga bangsawan berkumpul, jadi tidak ada hukum yang melarang mereka untuk datang.
Akankah mereka mencoba menghentikannya menghadiri pesta dansa? Lady Lize berkata akan lebih baik untuk merahasiakannya sampai saatnya tiba. Ketika Sezh tidak sengaja lewat, dia juga mendengar Lady Lize memerintahkan Nyonya Pauline untuk tidak memberi tahu siapa pun bahwa dia sedang mengajari Sezh dan Raytan cara menari.
Sezh takut dia akan menjadi aib dan bahan tertawaan di depan semua orang. Karena alasan itu, dia terus memegang tangan Raytan dengan erat. Raytan, di sisi lain, terlihat baik-baik saja dengan segalanya tentunya. Raytan mungkin lebih diam dari biasanya dan bahkan tidak melirik Sezh, tetapi tidak ada perubahan khusus yang terjadi.
Keringat dingin menghiasi dahi Sezh begitu mereka tiba di aula perjamuan.
"Kakak," Sezh berhenti berjalan dan memanggil Raytan.
Bukannya menjawab, Raytan malah menatapnya.
"Itu... "
"Apa?"
"Aku hanya sedikit gugup..."
"Kenapa?"
"Aku takut untuk masuk... itu saja."
"Mangkanya aku bertanya padamu, kenapa?"
Raytan bertanya seolah dia tidak mengerti apa yang dia maksud. Sezh ingin memiliki kepribadian seperti dirinya. Sejujurnya, dia dan Raytan sama-sama tamu tak diundang di sini. Orang-orang akan mulai berbisik dan bergosip begitu mereka memasuki aula. Tetapi tetap saja, Raytan begitu tenang dengan ekspresi acuh tak acuhnya berbeda dengannya. Sezh benar-benar mengagumi itu.
"Aku takut orang-orang akan menertawakanku... mereka bahkan tidak tahu aku akan menghadiri pesta debutan... Karena aku, Kakak juga... akan mendapatkan perlakuan seperti itu..."
Raytan berhenti sejenak, lalu perlahan membuka bibirnya, "Tatapan orang lain bukan urusanku."
Tentu saja, Raytan akan mengatakan itu. Jika dia adalah orang yang peduli dengan tatapan seperti itu, dia akan menderita seratus kali lebih buruk. Sezh tahu itu dengan baik. Masalahnya adalah Sezh memiliki kepribadian yang sama sekali berbeda darinya.
"Tapi kau ingin datang ke sini kan."
"...... Iya?"
"Kalau begitu, Pikirkan saja perasaanmu. Jangan pedulikan tatapan orang lain."
"..."
"Jika kau merasa baik, maka itu sudah cukup."
Itu adalah jawaban yang tidak pernah dia pikirkan akan dikatakan Raytan. Sangat tidak terduga sehingga Sezh tidak bisa mengatakan apa-apa dan hanya menatapnya dengan ekspresi kosong.
"Benar. itu... itu yang paling penting," gumam Raytan.
"Kakak..."
"Lipat tanganmu dengan benar. Kau tidak bisa menggenggam tanganmu seperti anak kecil."
Raytan berbicara sambil menggerakkan lengannya sehingga tangan mereka berada dalam posisi pengawalan. Sezh ragu-ragu sejenak, lalu mengikuti jejaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Tyrant's Beloved Doll (Drop)
RomansaDari BAB 38 (Webnovel Terjemahan Korea) Untuk bab sebelumnya silakan dicari ya. Author(s) : Baek Yi Dam Artist(s) : Anz # terjemahan ini tidak 100% akurat # # sebagian terjemahan diedit dengan kata-kata sendiri #