10 . I Miss You

121 24 5
                                    

****
🌵

"Kei!" panggil nyonya Kim, putri keduanya itu sudah hampir masuk ke dalam mobil setelah meletakkan satu koper penuh barang-barangnya di dalam bagasi.

"ada apa ma?" Kei tak jadi masuk ke dalam mobil, dia mendekati mamanya yang terlihat sedang ingin mencakarnya pagi ini.

"did I make a mistake?" Tanya mama Kim heran

"kenapa mama bicara seperti itu? tentu saja tidak."

"lalu kenapa kamu jarang pulang ke rumah satu bulan terakhir ini?" kali ini wajah mama Kim tampak melas. Dia jelas merindukan putri kecilnya yang biasanya dia manjakan ini.

"aku sudah ijin mama kan? Aku menginap di rumah temanku karena aku harus segera menyelesaikan beberapa disain yang klien minta direvisi. Itu sangat mendesak, jadi Kei tak punya pilihan lain."

"kau bisa ajak temanmu menginap di sini Kei, mama senang sekali jika itu terjadi. Mama bisa masak sesuatu untuknya."

"temanku itu pemalu ma, lagi pula aku sebenarnya juga sering pulang kok, mama dan papa saja yang tak pernah melihatku di rumah. Kalian juga sering pergi ke luar kota, Kei kan jadi kesepian."

Mama Kim akhirnya merasa bersalah juga. Sebenarnya beliau sering bertanya kepada asisten rumahnya. Kei memang kadang-kadang tidak pulang, sekalinya pulang juga seringkali berbarengan dengan perjalanan bisnis luar kota kedua orang tuanya. Alhasil keluarga Kim ini jarang sekali bertemu di rumah, bahkan hampir tidak pernah selama satu bulan ini.

"temanmu laki-laki atau perempuan?" Tanya mama Kim menyelidik.

"memangnya kenapa? Kei punya banyak teman di perusahaan, mama tau itu."

"ya.. ya.. ya.. terserah kau saja Kei! Yang jelas mama ingin tau siapa temanmu itu, kapan-kapan kau harus mengajaknya ke sini!"

"Keiyona pikir-pikir dulu ya ma, belum tentu juga temanku mau. Dia sibuk."

"jangan banyak alasan! Satu lagi, jangan bilang teman yang kau maksud itu Jane dan Nara, mama yakin bukan mereka berdua."

"baiklah.. baiklah. Sekarang Keiyona harus pergi, Keiyona tidak boleh terlambat sampai di bandara, teman-teman Keiyona sudah menunggu. Aku sudah tidak punya waktu."

Keiyona bergegas meninggalkan mamanya sendirian di teras rumahnya. Jika dia sedikit saja bertahan di sana, Keiyona bisa tertangkap basah oleh mama Kim hari itu juga. Mama Kim itu punya banyak mata-mata, tidak lucu jika sampai mamanya salah paham terhadap Danny sekarang.

"mama belum selesai bicara Kei!"

"lain kali kita lanjutkan ma. Mama, Kei mungkin akan di Paris selama satu minggu. Bye!"

"Wait! Kei! Kau pergi dengan siapa?"

Keiyona langsung tancap gas. Dia sudah terlambat sekarang. Masalahnya Kei harus pergi ke kantor terlebih dahulu. Mobilnya akan dia tinggal di sana. Lalu Kei akan pergi ke bandara berbarengan dengan tim yang lainnya.

***

Jane duduk tepat di samping Kei sambil menunggu dua orang lagi yang belum datang. Di tangannya penuh dengan makanan ringan yang baru dia beli, katanya dia tidak tahan berdiam diri tanpa makan. Sementara Kei masih sibuk dengan ponselnya, sesekali dia juga memeriksa ipadnya. Ada jadwal kerja, dan juga draft pekerjaan yang harus Kei selesaikan selama mereka kunjungan di Paris nanti.

"apa kalian sudah menunggu lama?" Jun menyapa timnya dengan ramah, seperti biasa.

"Mr. Jun, kau baik-baik saja?" Jane meletakkan cemilannya. Perhatiannya kini teralih pada Jun yang masih tampak gagah walau dia sedang duduk di kursi roda.

PARADISE CITY [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang