6 . M'aider

146 24 6
                                    

******

Ini bukan kali pertama bagi Kei merasa kesulitan mencari oknum bernama Jun di kantornya sendiri. Kenapa bisa Jun lebih sulit dicari keberadaannya dari pada boss besar mereka Mr. Will? Tapi ya sudahlah, mau heran juga percuma, namanya juga Jun.

Ok, Mr. Jun, Kei harus memanggil Jun dengan embel-embel 'Mr', itu adalah permintaan Jun sendiri.

"Dia bilang tadi pagi mau ke kantor Mr. Will, ada hal penting yang harus mereka bicarakan, begitu katanya." Sarah masih sibuk dengan file-file yang berserakan di mejanya. Suatu keajaiban dunia Sarah bisa sesabar itu menjadi asisten pribadi Jun. Dia bertahan hampir dua tahun bersama Jun. Padahal biasanya Jun harus mempekerjakan asisten baru hampir dua bulan sekali, itupun mereka dipaksa bertahan mati-matian karena harus memenuhi kontrak sebagai trainee.

"Aku baru saja dari ruangan Mr. Will, Sarah. Dan aku tidak bertemu dengan atasanmu di sana."

Sarah memeriksa jam tangan yang melingkar cantik di pergelangannya. "Dia pergi sejak dua jam yang lalu Kei. Kau tau kan seperti apa dia? Mungkin dia sedang di ruangan Danny, selama kau cuti atasanku itu rajin sekali pergi ke sana."

Ah, tiba-tiba Kei merasa lemas. Kei baru ingat, Jun dan Danny adalah sahabat dekat. Walau Danny jarang sekali menceritakan hubungan persahabatan mereka berdua selama lima bulan bersama, tapi Kei sering melihat mereka berdua makan bersama. Seingat Kei, Jun bahkan pernah ke kantor mengenakan pakaian Danny. Yeah, ada bordir nama ~Danny~ di pergelangan kemeja yang setiap hari Danny pakai, jadi Kei bisa pastikan saat itu Jun pernah mengenakan baju Danny juga.

Kalian bisa bayangkan bagaimana perasaan Kei sekarang? Dia harus bekerja bersama laki-laki yang dulu sempat mengejarnya sekaligus bekerja dengan laki-laki yang ingin dia kejar. Semoga Kei punya cukup nyali untuk tetap bernafas normal. Walau tentu saja itu sulit.

"kau pergi saja ke lantai tiga Kei. Kemungkinan besar dia ada di sana."

Kei lantas melambaikan tangan dengan malas. Lambaian tangan yang berarti menyerah sekaligus perpisahan tanpa kata-kata. Sarah tersenyum geli, dia paham perasaan Kei saat ini. Jun, bosnya yang sangat menyebalkan itu memang kerap kali membuat Kei marah. Semua orang tau pasti itu.

Butuh waktu sepuluh menit untuk menuju ke lantai 3 di mana kantor Danny berada. Tidak, lantai 3 tidak sejauh itu, kantor Jun ada di lantai 5 dan kantor Keiyona ada di lantai 4. Yang membuat perjalanan menuju ke sana begitu lama adalah karena Kei terus naik turun di dalam lift. Dia ingin bertemu Jun untuk membicarakan tugas selanjuntnya. Mengingat Jun yang akan menjadi project managernya, sedangkan Kei baru saja libur selama 1 minggu tanpa mendapatkan update apapun dari timnya. Namun Kei juga belum siap jika harus bertemu Jun yang kemungkinan besar sedang bersama Danny sekarang.

"Hi Kei, mencari Danny?" sapa Kevin ramah. Dia adalah salah satu junior Kei di perusahaan ini. Kei mengangguk lesu. Kevin juga merupakan junior Keiyona saat duduk di bangku sekolah menengah dulu. Lucu sekali rasanya mereka bertemu lagi di perusahaan ini. "Dia tidak ada di ruangannya. Mungkin ada rapat di luar, mungkin." imbuh Kevin lagi.

"sebenarnya aku mencari Jun, Sarah bilang kemungkinan Jun ada di sini."

"yeah... setiap hari memang Mr. Jun ada di sini, dia terus mengganggu Danny. Kau tau Kei, aku sering mendengar mereka bertengkar." Kevin berbicara seolah-olah itu adalah suatu rahasia besar.

Kei nampak kebingungan. "bukankah mereka bersahabat?" 

Ekspresi bingung Kei membuat Kevin terkikik geli. "Aku hanya bercanda Kei, well, mereka memang bertengkar, tapi tidak seserius ekspresimu tadi. Kau tau kan bagaimana Danny bekerja? Dia seorang perfectionist."

PARADISE CITY [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang