2 . My Annoying Boss

178 29 15
                                    

***


Keiyona berjalan tergopoh-gopoh menuju ruangan Mr. Will. Nyawanya belum sepenuhnya kembali sejak berkelana di ruang kerjanya tadi. Gadis itu masih linglung tak karu-karuan sambil berjalan menuju ruangan bos besarnya, Mr. Will.

"Mr. Will bo-"

"ah... hallo Kei, Mr. Will sudah menunggumu." belum sampai Keiyona mengucap permisi, Justin sudah membuka pintu sambil tersenyum lebar. Laki-laki berkulit tan itu lebih mirip seperti security dari pada sekretaris.

Terkadang Keiyona merasa heran, apakah Justin digaji hanya untuk berdiri di dekat Mr. Will? Karena seingat Keiyona, Justin adalah orang yang membuka pintu saat ada tamu yang mengucap ijin untuk masuk ruangan Mr. Will, Justin juga akan berdiri di belakang Mr. Will kemanapun bos besarnya itu pergi. Baik rapat tertutup, rapat terbuka, rapat khusus pemegang saham dan bahkan saat makan malam pribadi keluarga pun Justin ada.

"kau selalu membuatku terkejut Justin! Sebaiknya mejamu diletakkan di luar pintu saja, jadi tamu yang akan masuk tahu jika ada seorang security di situ!" ledek Keiyona sinis, dan Justin hanya menanggapinya dengan garukan tak jelas di tengkuknya.

"aku rasa begitu. Tapi di sini lebih nyaman, aku rasa di luar akan sedikit lebih panas dari pada di sini. Aku tidak suka udara panas." Keiyona mendelik kesal.

Justin terlalu polos hingga mendekati tolol. Justin selalu sukses membuat Keiyona sebal jika mereka terpaksa harus saling berbicara. Inilah yang membuat Keiyona semakin kesal, bertemu dengan Mr. Will yang perfectionist artinya dia juga harus bertemu Justin yang super tolol.

"kalau begitu lakukan apa saja yang kau suka Justin!"

Keiyona masuk ke dalam ruangan Mr. Will tanpa ba bi bu lagi. Terlalu malas baginya untuk berlama-lama di dekat Justin.

Setelah tiga ketukan dengan volume sedang di pintu Mr. Will, Keiyona masuk ke dalam ruangan itu dalam diam. Masih terlalu kesal dan tak mengerti, kenapa lagi-lagi dia yang harus terjebak di posisi ini.

"ah... Keiyona, duduklah... kau mau minum teh atau kopi?" kalimat sambutan dari Mr. Will seolah memaksa Keiyona menjadi semakin marah.

Sok baik! Sok akrab! Begitu pikirnya.

"terimakasih Mr. Will, tadi saya baru saja minum kopi." Keiyona menyunggingkan senyum palsu di akhir kalimatnya. Memangnya sejak kapan dia bisa minum kopi?Uh...

"eumm... jadi begitu." Mr. Will mengangguk kemudian duduk tepat di hadapan Keiyona. "maaf jika aku harus melibatkanmu lagi dalam urusan ini, tapi proyek ini nilainya sangat tinggi, jadi aku ingin hasilnya memuaskan seperti proyek yang kau pegang kemarin."

Keiyona mengangguk kecil lalu menjawab "tapi sebenarnya masih banyak staff lain yang jauh lebih kompeten dibandingkan saya Mr. Will misalnya Thomas, Dark, Luke, atau Danny, mungkin?"

"ah... Danny. Iya... dia juga akan bekerja sama denganmu. Proyek ini akan aku serahkan kepada kalian berdua, mengerti?"

Keiyona terdiam. Sial!

Sepertinya Keiyona benar-benar harus ikhlas sekarang, ikatan tali Mr. Will tak akan mudah lepas darinya, dan sekarang dia bahkan harus bekerja sama dengan manusia super smart yang sanggup membuat Keiyona salah tingkah karna karismanya.

Danny.

Entah dari mana dia berasal, rumahnya di mana, nama lengkapnya siapa dan apakah dia single? Sudah menikah?Atau duda? Keiyona sama sekali tak tahu.

Yang Keiyona tahu, Danny termasuk pegawai baru di perusahaan mereka, kira-kira satu tahun yang lalu ia berhasil terpilih dari ratusan pelamar yang berharap bisa bekerja di perusahaan mereka.

Pilihan para petinggi perusahaan memang tak pernah salah. Danny adalah seorang arsitek dengan kemampuan luar biasa. Pekerjaanya selalu selesai tepat waktu dengan prosentase keberhasilan hampir mendekati sempurna.

Dia bisa merancang sebuah bangunan bernilai tinggi, dan dia juga bisa mendisain interior dengan piawai. Bukan hanya itu, berita yang ia dengar, Danny bahkan juga bisa merancang baju dan aksesoris sendiri. Terlihat dari gaya unik berbusananya, Keiyona percaya jika Danny memang bisa melakukan semuanya.

Para wanita di perusahaannya tak ada yang tak mengenal Danny. Dan tak ada pula yang tak ingin dekat dengan Danny, tak terkecuali Keiyona. Tapi entah mengapa keinginan itu tak diimbangi dengan keberanian yang berusaha Keiyona pupuk di dalam hatinya. Kemampuan luar biasa ditambah karisma yang Danny punya sanggup membuat lutut Keiyona lemas saat ada di dekatnya.

Entah karna malu, minder, atau jangan-jangan karna luka di hati Keiyona yang belum sepenuhnya mengering, yang jelas wanita itu benar-benar tak mampu untuk bisa berada di dekat Danny. Sekalipun dia ingin, dan sekalipun dia mendapatkan kesempatan.

Keiyona sendiri merasa aneh memang, setelah Will, kekasihnya meninggalkan Keiyona sendirian di altar tiga tahun yang lalu, belum ada satupun pria yang berhasil memikat hatinya, tapi Danny? Entah ini adalah rasa suka atau hanya kagum belaka, yang jelas Keiyona selalu dilanda krisis kepercayaan diri saat ada di dekatnya.

Sifat angkuh dan kelakuan-kelakuan absurd Keiyona lainnya bisa tiba-tiba hilang seketika saat Danny ada di sekitarnya. Seolah takut, jika Danny tahu sifat Keiyona yang sebenarnya.

"hallo, Kei! Saya rasa kamu tidak keberatan menerima pekerjaan ini kan?"

Lagi-lagi Keiyona tersenyum kecut, sambil mengangguk.

Sejak kapan kami bisa menolak perintahmu heumm...!!! Ucap Keiyona dalam hati.

"jadi kamu keberatan?" Tanya Mr. Will lagi setelah dia melihat anggukan Keiyona.

"ah... tidak Mr. Will, saya sangat berterima kasih karna telah diberi kepercayaan lagi. Saya akan berusaha dengan lebih keras."

Damn!!!

"baguslah kalau begitu. Berusahalah semaksimal mungkin, saya sangat mempercayakan proyek ini kepada kalian berdua. Semoga kalian tidak mengecewakan saya!"

"tentu saja tidak akan Mr." jawab Keiyona ragu, lagi-lagi dengan raut muka manis yang benar-benar terlihat sangat aneh.

Tidak perlu menunggu lama, kira-kira lima belas menit kemudian mereka mulai rapat pertama mereka lengkap dengan seluruh staff dan tetu saja ada Danny di sana. Keringat dingin tiba-tiba membanjiri pelipis putihnya.

Kei jangan lupa bernafas! Bisik Kei pada dirinya sendiri.

*** 






Guys. Endingnya nanggung banget. Maafin :p

With Love, 21/09/21

PARADISE CITY [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang