12 . It's Rain

124 20 7
                                    

***
🌵



From: Mr. Jun – To: Keiyona

"Kei, kalian sudah bangun?"

"sudah."

"jangan sampai telat makan!"

"hah?"

"maksudku jangan sampai Danny telat makan!"

"..."

***

From: Mr. Jun – To: Keiyona

"Kei, jangan biarkan Danny makan pedas selama di Paris. Beberapa hari ini dia mengalami masalah pencernaan."

"ok."

***

From: Mr. Jun – To: Keiyona

"kalian pergi jalan-jalan? Hati-hati di luar hujan. Jangan sampai kehujanan, nanti flu."

"nanti aku sampaikan Danny."

"I mean both of you."

"hah?"

***

"kenapa cemberut?" Danny meletakkan tas belanjaan mereka. Setelah berkeliling seharian untuk belanja, mereka memutuskan untuk duduk sebentar. Mereka berencana untuk makan Éclair yang tadi sudah mereka beli.

"dari tadi pagi Jun terus mengirimi pesan. You know what? He looks worried about you."

Danny terkekeh kecil, dia acak rambut Kei dengan gemas. "ponselku mati sejak tadi pagi."

"Oh my Goodness. Pantas saja."

Keiyona menikmati Eclairnya dengan malas. Walaupun dia sudah tau alasan kenapa Jun terus menghubunginya, alih-alih menghubungi Danny sendiri, namun hal itu tetap membuatnya marah. Well, lebih tepatnya cemburu. Mereka sudah sama-sama dewasa, kenapa juga Jun harus terus ikut campur urusan Danny?

"jangan marah, ok. Itu sudah jadi kebiasaan Jun. jangan terlalu diambil hati."

"he always babying you Dan."

"you did the same, Kei!" kali ini giliran Danny yang cemberut. "kau bahkan selalu memberiku susu, menyuapiku, menyiapkan bajuku." lanjut Danny sambil bersungut-sungut.

"don't you like it?"

Danny menoleh sesaat. Kei tampak semakin kesal, uap mengepul di atas kepalanya. "I like it, except the milk."

Mana mungkin Danny tidak suka. Melihat sisi lain dari Kei adalah salah satu kebahagiaan tersendiri baginya.

Saat Danny masih sakit sementara dia juga harus bekerja, Kei tak pernah lupa menyiapkan makanan untuknya, ini rahasia, tapi makanan yang Kei buat sangatlah enak. Kei tak pernah lupa menyiapkan obat untuknya, sesekali dia juga buat makanan kecil untuk menemani Danny begadang menyelesaikan pekerjaannya.

Kei jugalah yang menata pakaian Danny setelah selesai di laundry. Ini juga rahasia, sejujurnya Kei tak serajin ini. Terkadang Kei juga dibuat tidak percaya dengan perubahanya ini. Dulu, saat dia bersama William, lelakinya itu selalu memperlakukannya selayaknya ratu. Williamlah yang lebih sering melakukan pekerjaan rumah dari pada Kei.

Sekarang dunia Kei seolah terbalik. Danny selalu punya alasan untuk membuat Kei melakukan segalanya untuknya.

"Sooner or later, you're gonna like it!"

"cukup sampai di sini kita bahas soal susu, ayo kita pergi ke Gucci sekarang, sepertinya hujan sudah sedikit mereda."

Kei mengangguk, lalu segera bangkit sambil menjinjing beberapa paper bag berisi baju yang sudah mereka beli. Kei tau Danny sangat memperhatikan urusan penampilannya, tapi Kei tidak menyangka Danny sangat suka belanja. Dari 7 paper bag yang mereka bawa, 5 diantaranya adalah milik Danny.

PARADISE CITY [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang