******
🌵"Biar aku saja." Jane buru-buru duduk di belakang kemudi. Jun ingin protes, namun dia ingat kemarin dia sudah membuat gadis cantik itu marah-marah karena Jun hampir saja menabrakkan mobil merah kesayangannya. "Kau istirahat saja, kau meeting seharian, pasti lelah kan?"
Jun tak menjawab, dia memilih segera masuk ke dalam mobil sebelum Jane semakin marah. Dia gadis yang punya cukup banyak stok bahan omelan untuk Jun. Beda sekali dengan Keiyona yang kalau bisa saat mereka bertemu pun tidak perlu saling bicara.
"Kita beli makan malam dulu, tidak ada penolakan."
Jun mengernyit, siapa juga yang mau menolak. Memangnya dia tidak lapar? Tentu saja sangat lapar. Jun manusia normal, sebisa mungkin dia tidak boleh kelaparan.
"Malam ini aku ingin makan bossam, kalguksu dan mandu saja." Lanjut Jane penuh semangat. Jun memandangi Jane dengan tatapan aneh.
"Kau tidak tanya aku, ingin makan apa?"
"Biasanya kau hanya menjawab -terserah-"
"Tetap saja kau harus bertanya kepadaku." Kata Jun cemberut. "Dan kenapa kau memilih banyak sekali makanan, memangnya kau bisa makan semuanya?"
"Jadi Mr. Jun tidak suka dengan pilihanku?" Pungkas Jane singkat. Sangat singkat hingga Jun tak dapat lagi membantah. Perempuan memang selalu menang. Salah Jun memang, setiap kali mereka pergi bersama kemudian terpaksa harus berhenti makan, Jun tak pernah punya pilihan dan tujuan yang jelas. Segalanya Jane yang urus, Jane yang pilih, dan Jane yang menentukan. Jun hanya tinggal duduk manis dan membayar.
"Bisakah kita makan di apartemen saja? Aku ingin sekali mandi." Keluh Jun.
Sebenarnya Jun tidak punya masalah dengan pilihan makanan Jane, dia bisa makan apapun yang disajikan dihadapannya. Beruntung Jun juga tidak punya alergi makanan, sehingga Jane bisa memesan makanan apapun dengan mudah.
"Kau juga boleh memasak di apartemen jika mau, kebetulan tadi malam aku baru belanja."
Mobil yang mereka kendarai berhenti di lampu merah. Jane mencuri pandang ke arah Jun, bosnya ini memang terlihat kelelahan. Pantas saja dia tak punya cukup semangat untuk diajak pergi makan malam.
"Kau mau pulang ke apartemenmu atau apartemen Danny?"
"Ke tempat Danny saja. Apartemenku terlalu jauh, kau juga pasti lelah."
"Tapi Danny mungkin tidak nyaman jika ada orang lain di apartemennya selain kau dan Kriyona kan?"
"Kemungkinan besar dia tidak pulang, jadwalnya hari ini adalah mengunjungi lokasi pembangunan bersama tim lapangan."
Jane manggut-manggut, dia baru ingat kemarin Danny dibantu Kevin menyiapkan beberapa berkas yang perlu dia bawa. Jangan tanya Keiyona, sejak kembali masuk kerja, gadis itu bekerja seperti orang kesurupan. Kebetulan juga dua hari yang lalu Kei pergi ke Iksan bersama dua orang timnya. Dia pergi ke perusahaan properti milik Mr. Will untuk memilih beberapa model kursi yang akan mereka gunakan.
"Baiklah. Kau boleh tidur, nanti aku bangunkan." Jun hanya diam.
Lelaki itu mulai meeting dengan klien pertama sejak jam 9 pagi. Setelah jeda makan siang meeting dilanjutkan dengan gabungan beberapa staff dan tim lapangan serta pemasaran. Sepertinya meeting berjalan cukup serius dan alot, mereka tak melakukan jeda makan malam hingga meeting dibubarkan jam 8 malam.
Jane sendiri baru bergabung di jam 5 sore. Pagi dan siang hari Jane memang harus menyelesaikan tugasnya di kantor terlebih dahulu. Lagipula sebenarnya tugas Jane sore itu hanyalah menjadi notulen, sekaligus menemani dan menjemput Jun pulang.
![](https://img.wattpad.com/cover/285604070-288-k990906.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
PARADISE CITY [Complete]
RomanceSepenggal kisah tentang Danny dan Keiyona. Danny, lelaki yang berhasil menyembuhkan luka Kei tanpa gadis itu sadari dengan sendirinya. With Love. 19/09/21