15

372 53 12
                                    




HappyReading 💜



🍀🍀🍀








Jungkook dan Taehyung keluar dari ruangan rapat setelah hampir dua jam lebih berada di dalam sana. Berjalan bergegas kembali menuju ruangan Taehyung, sesekali membalas sapaan karyawan yang menyapa. Tidak ingin terlihat terlalu kaku, juga tetap menampilkan kewibawaan sebagai seorang pimpinan. Meski yang terlihat di mata karyawan terutama kaum hawa adalah Taehyung dan Jungkook yang selalu tampak bersinar saat berjalan bersama seperti itu.

"Perihal yang kau katakan tadi....."ucap Taehyung  tak diselesaikan karena Jungkook sudah langsung paham dengan apa yang ingin di tanyakan.

"Boss besar yang memutuskan hyung. Kerugian kita cukup besar itulah kenapa beliau cukup marah. Tapi masalah bukan pada itu..."

"Baiklah, aku tau. Biar aku yang berbicara nanti."

Mereka  sampai diruangan Taehyung. Dan pria itu dengan segera mengendorkan dasi yang terasa melilit lehernya sejak tadi. Ruangannya dingin tapi terasa panas, terlebih ditambah memikirkan masalah yang cukup rumit tentang proyek resort yang sedang di garap.

Ayahnya cukup marah, terlebih kerugian itu tak sedikit. Dan Taehyung mengakui kesalahannya. Karena orang yang sudah menghancurkan semuanya adalah orang pilihan Taehyung, tapi mana tahu jika jadinya akan seperti itu.

"Bagaimana kabar Yoona, Jung. Apa dia baik-baik saja?" Ucap Taehyung yang sudah disibukkan dengan berkas di depannya yang perlu ditanda tangani olehnya.

"Aku tidak tahu hyung. Dia kekasihmu dan aku juga tak berselingkuh dengan Yoona noona untuk tau kabarnya saat ini."
jawab Jungkook terlalu enteng, membuat Taehyung menahan penanya, menengadah menatap Jungkook sedikit sebal. Bukan jawaban menyebalkan itu yang ingin dia dengar. Menambah buruk harinya saja.

"Wae??"tanya Jungkook tanpa dosa karena tatapan Taehyung padanya saat ini.

Taehyung menarik napas dalam dan menghembuskan kasar.

Percuma juga marah pada Jungkook. Dan benar juga jika Jungkook lebih tau kabar Yoona daripada dirinya bukankah itu akan  mencurigakan. Akhirnya Taehyung mengabaikan, kembali menandatangani berkas yang disodorkan Jungkook dengan tenang.

Berkas terakhir baru saja kembali diambil Jungkook. Ditumpuk rapi dengan berkas lainnya.

"Aku akan mengembalikan ini ke masing-masing departemen dulu hyung, sekalian olahraga dan mencari vitamin. Setelah itu kita ada janji bertemu dengan tuan Jung di pabrik produksi."

"Hmm. Jangan coba-coba bermain dibelakang Nari atau aku juga akan ikut menendangmu." Ucap Taehyung tapi Jungkook sudah terlanjur berlalu. Entah mendengar atau tidak.

Menyandarkan tubuh di kursi dan memejamkan kedua matanya. Rasanya lelah sekali, Taehyung merindukan Yoona. Sejak kemarin tidak bertemu dan itu menambah rasa lelahnya. Jadwal Taehyung terlalu sibuk, dan sejak kemarin juga banyak lembur. Membuat mereka jadi tidak bertemu. Terlebih sikap cuek Yoona yang bahkan bisa dibilang tak pernah mengiriminya pesan jika bukan Taehyung yang memulai duluan, karena Yoona memang tipe yang seperti itu. Kalau memang sedang tak mood mengirim pesan ya tidak akan melakukannya, bukannya tidak rindu, hanya saja kesibukan yang lain kadang lebih menyita perhatiannya dan membuatnya juga tak membaca dan membalas pesan yang masuk.

Mengeluarkan ponsel dari saku celana, dengan posisi yang masih bersandar di kursi, membawa ponsel dihadapan wajahnya. Mengecek pesan yang dikirimkan ke Yoona sebelum rapat tadi. Sepertinya Yoona memang lebih sibuk daripada dirinya, karena pesan itu masih belum berbalas sejak sebelum rapat tadi.

LOVE AGAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang