Setelah mendapat sedikit asupan 😍
HappyReading💜
🍀🍀🍀
Kesempatan sama tak akan datang untuk kedua kalinya. Kecuali memang takdir yang menghendakinya. Tak ada yang bisa menentukan kapan untuk kesempatan itu akan terjadi lagi. Jadi lebih baik sedikit memaksa, merubah takdir dan tak menyia-nyiakan kesempatan yang sudah di depan mata.
Itulah yang sedang Taehyung lakukan. Tak membiarkan Yoona pergi begitu saja, mengikuti arah pergi Yoona yang menjauh darinya. Keluar dari store miliknya menuju mobil putih yang terparkir berjajar dengan mobil lain yang berada disana.
Dengan satu tangan yang masih betah berada didalam saku celana , dan satu tangan yang mengusap dagunya sendiri, berjalan cepat mengikuti, sesekali bibir itu menyeringai untuk dirinya sendiri.
Bagaimana bisa seorang Kim Taehyung , putra dari pemilik "King Groub" yang melegenda, bisa begitu terpikat pada seorang wanita yang bahkan mengabaikannya. Yang seharusnya membuat harga dirinya terinjak, justru semakin membuatnya tertantang. Taehyung sudah jatuh hanya melihat Yoona yang bahkan masih menjadi kekasih pria lain. Matanya memang cukup jeli menilai seorang wanita. Bukan sekedar untuk kesenangan saja.
Tersentak saat tangannya yang hendak membuka pintu mobil ditarik paksa. Membuat tubuhnya memutar hampir 180°, menghadap pria yang baru beberapa menit lalu dia hindari dan berharap tak akan bertemu lagi. Apalah daya bahkan Yoona tak sadar jika pria itu mengikutinya hingga parkiran. Karena Yoona yang justru kembali dibikin kesal oleh sahabatnya. Nari yang menelponnya jika dia harus lembur karena pekerjaan dadakan yang harus dia selesaikan. Itulah kenapa Yoona tak menyadari jika Taehyung mengikutinya.
Kedua mata membulat sempurna karena keterkejutannya. Lagi. Yoona dihadapkan dengan pria tampan dengan cengiran menggemaskan yang berubah menjadi menyebalkan bagi Yoona , yang selalu di tampilkan dihadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE AGAIN
Fiksi PenggemarTak ada kata kebetulan dalam sebuah pertemuan. Semua terencana atau memang sudah tersusun secara alami. Namun kembali dalam takdir yang menguasai dan mempermainkan. Tidak semenyakitkan itu, hanya saja memang tidak semanis yang diharapkan.