"Eci harus minum obat, kita kan mau main lama-lama."
_Putri Arisandhi_
___________________________________________
HAII
WELCOME BACK
HAPPY READING ❤️❤️
___________________________________________
Kini matahari bersinar dengan teriknya membuat Kesyi merasa sangat semangat untuk pergi ke sekolah.
Walaupun kini kondisinya berbeda dengan sebelumnya. Kini ia harus selalu membawa 3 tabung obat di tasnya.
Semalam rasa sesak selalu menyerangnya. Belum lagi masalah dengan Riri yang membuatnya sedih, sehingga sempat memikirkan hal aneh di pikirannya.
Namun itu cepat terhalau karena, mengingat raut wajah mamanya semalam yang membuatnya merasa bersalah. Kini semangatnya semua terbentuk, apalagi semalam Elvaro yang sempat mengirimkan chat padanya.
Setiap harinya kini Elvaro selalu mengirim chat. "Tidurnya jangan kemalaman." "Jangan begadang!" "Selamat tidur, pretty." Kalimat itu selalu terkirim pukul 22.00 di handphonenya.
Dan kini juga ia tidak di bolehkan makan sembarangan oleh mamanya, karena takut imun tubuhnya yang lemah.
Mulai sekarang ia selalu membawa bekal untuk ke sekolah, tidak lupa juga mamanya selalu mengisi persiapan alat bantu untuknya jika sakitnya melanda.
Tepat pukul 07.15 kini Kesyi sudah tiba di sekolah. Ia datang berbarengan dengan Riri.
Melihat Kesyi di seberang sana, Riri langsung buang pandang dari arah Kesyi. Membuat hatinya sakit. Sahabatnya sedari kecil, kini kecewa dengannya.
Dari arah belakang, Kesyi di kejutkan oleh Enjel. Sontak detak jantungnya tidak normal, karena kaget. Jam pendeteksi detak jantungnya kini berbunyi. Membuatnya Enjel sontak melihat ke arah tangan Kesyi.
"Wiih, jam baru nii." Kata Enjel mengangkat tangan Kesyi ke arahnya.
Dengan cepat Kesyi menarik kembali tangannya, agar Enjel tidak tahu tentang jam ini.
"Lo kenapa ga Dateng kemarin?" Tanya Enjel.
Kesyi bingung. "G-gue...a-ada tamu kemarin." Sahutnya dengan gagu.
"Kebiasaan Lo."
Enjel dan Kesyi masuk ke dalam sekolah bersama.
Kini Kesyi sedang berhadapan dengan Riri di bangkunya. Dengan cepat riri merotasikan matanya dan beranjak dari bangkunya.
"Dih, kenapa tuh bocah?" Tanya Enjel yang merasakan ada yang aneh dari Riri.
"Kalian berantem?" Tanya Enjel kepada Kesyi yang masih melihat pergerakan Riri keluar dari kelas.
"Cik." Enjel kembali mengagetkan Kesyi.
Kesyi menggeleng pelan. "E-engga."
Kesyi merasa hatinya sangat sakit melihat perubahan Riri. Sangat bersalah dalam dirinya.
Kini jam pelajaran dimulai. Mereka berdua merasa canggung sebangku. Enjel yang memperhatikan dari belakang juga merasa bingung dengan mereka berdua.
Setelah 2 jam pelajaran di kelas selesai. Bel istirahat berbunyi. Semua siswa keluar kelas. Begitu pula Riri langsung menarik lengan Enjel ke luar.
"E-ehhh, Lo kenapa?" Enjel menarik kembali badannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELVARO [END]✓
Teen FictionLENGKAP! [Kalian memasuki kawasan Halu Menghalu] 📢⚠️⚠️⚠️📢 [Persahabatan, Kisah cinta, Kekeluargaan, Kematian, Misteri, Komedi, dan Loyalty menjadi satu!!] Siapa sangka ketua geng motor mempunyai wajah sangar malah bersika...