"Merasakan hal berbeda ketika melihatmu terluka, membuat diriku refleks untuk menyentuhmu"
_Putri Arisandhi_
___________________________________________
HAIII
WELCOME BACK
HAPPY READING GUYS ❤️❤️
___________________________________________
Malam ini, Kesyi sudah tidak mendapati ayahnya di rumah. Karena memang tadi hanya singgah untuk mengambil perlengkapan, setelah libur dua hari dari 5 hari yang lalu.
Kesyi menuruni tangga dari arah kamarnya menuju ke dapur.
Terlihat mama Kesyi yang sedang mencolokkan kabel rice cooker. Dan mengelap sedikit bekas bekas makanan di samping kompornya.
"Mah." Panggil Kesyi sedikit Kelu.
"Kenapa, cik? Kamu belum tidur?" Tanya mamanya masih sibuk dengan tangannya mengelap sudut meja.
"Eci mau ngomong sesuatu." Katanya, yang membuat mamanya langsung menyimpan lap itu dan menuju ke arah Kesyi.
Tadi di kamar, Kesyi langsung teringat perbuatannya terhadap ayahnya 5 hari yang lalu. Serta tadi Elvaro mengoceh hebat untuk memberi saran pada Kesyi, jika sedang bertengkar dengan ayahnya.
Mereka memilih duduk di meja makan, saling berhadapan.
"Kenapa sayang? Kamu sakit?" Tanya Tina memastikan keadaan putrinya.
Kesyi menggeleng lemah. "Mah, Kesyi salah ya kemarin?" Tanya Kesyi, yang membuat Tina sedikit bingung.
"Salah apa?" Tanya Tina dengan raut wajahnya.
"Waktu Kesyi ngebentak ayah." Kata Kesyi memastikan maksudnya.
Mendengar kalimat itu, Tina langsung mengusap rambut panjang Kesyi, dengan lembut.
"Kamu hebat, sayang." Kata mama Kesyi yang sontak membuat Kesyi menatap manik mata mamanya itu.
"Kamu, punya hak buat ngeluarin apa yang kamu pendam. Tapi cara kamu sedikit salah, seharusnya kamu gaboleh pake nada tinggi ke ayah." Lanjutnya sambil mengusap air mata Kesyi yang sontak menetes mendengar penjelasan mamanya.
Kesyi mengangguk pelan, memahami apa yang mamanya katakan. "Maaf juga ya ma.. Mama jadi ikut kena marah." Lanjut Kesyi, merasa bersalah ketika tahu mamanya juga mendapatkan bentakan dari ayahnya.
Tina langsung meraih punggung putrinya, memeluk tubuh Kesyi hangat. "Anak mama, anak baik." Gumamnya dengan nada bergetar.
Kesyi membalas pelukan hangat mamanya di iringi beberapa tetesan air mata yang menerobos dari pelupuk matanya.
Memang akhir-akhir ini ayahnya selalu jarang pulang, sekalinya pulang Kesyi selalu saja mendapatkan bentakan dari ayahnya.
Entah ini kesalahannya atau ini saatnya dia ingin keluar dari zona tekanan ayahnya.
******
Kesyi kembali menuju kamarnya untuk menghapal sedikit rumus-rumus fisika, besok adalah jadwal ulangan harian fisika.
Setelah membalikkan beberapa halaman buku, notif hp Kesyi berbunyi. Menampilkan notifikasi khusus dari nada deringnya.
Bibir Kesyi sontak tersenyum mendengar notif itu, dan langsung meraih handphonenya untuk melihat pesan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELVARO [END]✓
Novela JuvenilLENGKAP! [Kalian memasuki kawasan Halu Menghalu] 📢⚠️⚠️⚠️📢 [Persahabatan, Kisah cinta, Kekeluargaan, Kematian, Misteri, Komedi, dan Loyalty menjadi satu!!] Siapa sangka ketua geng motor mempunyai wajah sangar malah bersika...