Chap 19. Syarat Ketiga

539 48 2
                                    

"Mencintai orang pintar namun sama sekali tidak merasa bodoh di dekatnya adalah suatu keberuntungan sekaligus kebahagiaan yang menjadi satu."

_Rajaden Elvaro_

__________________________________________

HAIIII

WELCOME BACK!!

HAPPY READING ❤️❤️❤️

___________________________________________

Setelah 2 hari beristirahat di rumah, dan merasakan kondisinya mulai bersemangat kembali untuk bersekolah. Kesyi bangun dari tidurnya dan menuju kamar mandi, menyalakan tombol air hangat.

Setelah beberapa menit bersiap siap untuk berangkat sekolah. Ia menghampiri mamanya di dapur.

"Ini bawa bekalnya, jangan makan sembarangan dulu." Suruh mama Kesyi yang menyodorkan kotak bekal ke arah Kesyi.

"Iya mah, Kesyi berangkat dulu." Kata Kesyi langsung mengarah keluar rumah.

Setelah mengambil jaket di atas lemari ruang keluarga, dan mengarah keluar Kesyi terkejut melihat siapa yang sudah menunggunya di atas motor.

"Good morning, pretty." Sapa Elvaro langsung mendekati Kesyi.

"Lo ngapain kesini?" Tanya Kesyi.

"Jemput Lo lah. Iya kan bunda?" Sahut Elvaro dan menyakinkan pada mama Kesyi yang baru keluar dari rumah.

"Bunda?" Tanya Kesyi Ling Lung mendengar mamanya di panggil seperti itu oleh Elvaro, dia saja tidak memanggil mamanya dengan kata manis itu.

"Iya, cik. Kamu berangkat sama Elvaro dulu, mama takut kalo kamu naik angkot." Jelas bundanya.

Kemarin sewaktu Elvaro mengambilkan minuman untuk teman temannya, Tina sudah berpesan untuk mengajak Kesyi berangkat bersama karena takutnya Kesyi kembali drop di jalan.

Kesyi mengangguk dan mengambil helm yang sedari tadi di tawarkan Elvaro. Niat Elvaro memasangkan helm itu kembali gagal, karena Kesyi sudah mengambilnya duluan.

Kesyi naik di motor beat Elvaro, sepertinya Elvaro adalah cowok yang peka. Karena dia masih ingat dengan kejadian Kesyi tidak suka naik motor besarnya, padahal itu kelihatan keren.

"Udah siap, pretty?" Kata Elvaro

"Cepetan!" Sentak Kesyi.

"Dahhh, bundaa." Elvaro langsung melajukan motornya dengan kecepatan sedang, sambil menikmati suasana pagi hari yang sangat adem ditambah lagi si cantik yang ada di belakangnya.

*******

Setelah 15 menit berkendara, sampailah mereka di parkiran sekolah.

Dimana semua sudah saling berbisik bisik melihat Kesyi yang berangkat bareng dengan Elvaro. Inilah yang sangat di benci Kesyi jika ia dekat dekat dengan Elvaro.

"Gue duluan ya. Fans Lo panas." Tanpa mendapat jawaban dari Elvaro Kesyi langsung berjalan sendiri ke arah kelasnya.

Namun dengan cepat Elvaro mengejar Kesyi dan berjalan di sampingnya.

"Jangan deket-deket. Gue lagi males adu mulut ntar." Bisik Kesyi yang mendorong Elvaro lebih ke belakang.

Elvaro hanya menggeleng melihat tingkah Kesyi. Coba aja dia tidak seganteng ini, pastinya Kesyi tidak akan jauh jauhan seperti ini. Namun, mungkin Tuhan sangat sayang padanya dan memberikan semua stok ketampanan pada Elvaro.

ELVARO [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang