Chap 32. Night Ride

437 43 0
                                    

"DON'T JUDGE A BOOK WITH THE COVER!"

_GazAngel_

___________________________________________

HAIIII

WELCOME BACK!!

HAPPY READING ❤️❤️

___________________________________________

Kringgggg

Bel pulang sekolah pun berbunyi. Semua siswa menghela nafas lega, ketika ulangan hari terakhirnya selesai. Di tutup dengan pelajaran akhir yaitu penjas dan prakarya.

Semua siswa keluar kelas untuk menuju gerbang sekolah untuk segera pulang. Terlihat satu perkumpulan siswa yang menampilkan Kesyi, Riri, Enjel dan anggota Gazvals lainnya.

"Kemana nih kita habis ujian?" Tanya Panji yang duduk di atas motornya.

"Nongki mau gak?" Ajak Rafael.

"Dimana?" Tanya Riri.

"Di cafe Terikia seperti biasa." Sahut Nanda.

"Skuy gak?" Ajak Panji excited.

"Skuy gass ngengg." Sahut mereka serempak.

Semua setuju untuk menghabiskan waktu untuk melepas penat setelah seminggu Ulangan tengah semester.

Riri, Enjel dan Kesyi menuju ke taxi yang sudah di pesannya. Namun, sebelum meninggalkan parkir. Langkah mereka tercenggat karena di halangi tubuh kekar di hadapannya.

Tanpa melihat ke atas pun Enjel sudah tahu siapa dia. Daren.

"Eh babi, sebelum gue nyebut Lo lebih haram dari babi, minggir Lo anjing!" Sentak Riri, yang selalu mengeluarkan umpatam kasar ke manusia babi di depannya ini.

"Gue mau ngomong yang terakhir kalinya sama dia, kasi gue waktu." Sahut Daren penuh kekesalan, namun di tahannya.

"Ngomong di sini aja, cepetan. Jangan banyak bacot!" Sahut Kesyi dengan melipat tangganya di depan dadanya.

Kini Daren seperti sedang di bully habis habisan.

"Habisi jalang itu, wahai bidadari Gazvals." Teriak Panji bangga dari arah belakang mereka.

Seketika Riri dan Kesyi mengangkat tangannya dan memperlihatkan jari tengah untuk setan di depannya ini.

Elvaro dan Nanda tertawa sambil menepuk tangan meriah melihat hal tersebut.

"Mental baja, calon Bu ketu." Tawa Nanda membuat Elvaro ikut terkekeh di sampingnya.

"Gue minta maaf untuk yang terakhir, njel. Entah Lo maafin atau engga itu hak Lo. Yang terpenting jangan benci gue untuk selamanya." Ujar Daren kini penuh penyesalan di hadapan Enjel yang sedari tadi menatapnya jalang.

"Finish?" Tanya Enjel tidak peduli.

"Let's go gurl!" Ajak Riri langsung menarik tangan kedua sahabatnya melewati Daren yang kini hanya mematung tak karuan.

Panji, Rafael dan Nanda sontak bertepuk tangan karena melihat adegan sangat wah di depannya. Begitu pun Arsa dan Elvaro yang berdecak bangga melihat hal tersebut.

"MAKANYA, BANYAKIN BERSYUKUR. TAMPANG KEK PANCI PENGGORENGAN, MAIN RANJANG!" Teriak Panji yang membuat Daren menatap sinis ke arah Panji.

                              *****

ELVARO [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang