Perpisahan

24 3 3
                                    

Ketika kelas sudah dimulai Zoya belum sampai juga ke sekolah dan itu membuat Saka dan yang lainnya khawatir. Mereka mencoba menghubungi Zoya namun pesan atau pun telfon dari mereka masih belum dibalas. Mereka takut terjadi hal buruk pada Zoya.

Tadi Zoya mengabari yang lain untuk tidak menjemputnya, karena Zoya mengatakan bahwa kakaknya yang akan mengantarnya berangkat sekolah. Tapi entah kenapa sampai sekarang belum juga sampai ke sekolah.

"Kenapa Zoya belum sampek sekolah? Gua khawatir anjing! Kalau misal kenapa-kenapa sama Zoya gimana?" bisik Kio kepada Cakra yang duduk di bangku belakangnya.

"Gak usah mikir aneh-aneh bego! Lu mah malah bikin gua ikut kepikiran juga bangsat!" keluh Kio. Cakra yang mendengar itu hanya tetap diam sambil menghubungi Zoya.

Barisan bangku depan Bayu dan Kio yang diisi oleh Saka dan Micho masih mencoba menghubungi Zoya. Padahal di depan sana sudah ada pak guru yang sedang menerangkan mata pelajaran bahasa inggris, tapi mereka sibuk dengan perihal Zoya yang belum sampai ke sekolah dan sulit dihubungi.

Ting....

The Goblok People

Zoya cantik

Gua berangkat
Byeeee

Jaga kesehatan kalian semua

Jangan sering begadang maen game

Jangan lupa makan tepat waktu kalau enggak nanti Cakra marah

Satu hal harus kalian tahu

GUA SAYANG BANGET SAMA KALIAN

I LOVE YOU GUYS, BYEEEEE

Sampai ketemu di lain waktu nanti kalo gua ada kesempatan buat balik ke Jakarta lagi, kita kumpul-kumpul lagi yaa

BYEEEEEEEE

Read

Mereka yang mulai sadar akan chat grup dari Zoya segera melangkahkan kakinya ke parkiran tanpa izin kepada pak guru yang mengajar di kelas. Semua orang yang melihat mereka berlima berlari seperti kesetanan hanya heran. Mereka tidak ada waktu untuk menjawab segala pertanyaan dari guru maupun dari teman kelas yang lain.

Yang mau mereka lakuin adalah sampai tepat waktu di bandara terdekat dengan harapan masih bisa bertemu dengan Zoya. Mereka bahkan harus memaksa pak satpam penjaga gerbang sekolah untuk membuka gerbang. Mereka bahkan harus berlutut sampai akhirnya mereka diberi izin oleh pak satpam. Posisi motor adalah Bayu dengan Kio, Micho dengan Cakra, dan Saka sendirian.

Cakra yang dibonceng masih mencoba menghubungi Zoya yang masih tidak mau mengangkat telfonnya. Hingga panggilan ketiga Zoya baru menjawab.

"Dimana?" teriak cakra karena posisi mereka masih naik motor.

"Kalian gak perlu kesini tauk" ujar Zoya dengan nada sumbang.

"Gua tanya dimana jawab, bukan ngalihin pembicaraan." Cakra masih bersabar ketika Zoya benar-benar tak ingin memberi tahu keberadaannya. Kio yang berhasil melacak dimana Zoya sekarang segera memberitahu yang lain untuk mengikuti motor Bayu.

"Gak perlu gua udah tahu. Tunggu kita jangan berani-beraninya lu masuk pesawat sampek kita dateng" putus Cakra ketika tahu bahwa Zoya akan mengatakan hal yang sama.

Sampainya mereka di bandara terdekat dengan bantuan pelacakan Kio dan juga berkat kepiawaian mereka menyetir motor. Mereka berlari sepanjang pintu masuk menuju tempat tunggu di mana Zoya sedang menunggu.

Mereka mengedarkan pandangan ke segala arah untuk mencari Zoya di tempat di mana banyak orang. Mereka bahkan menjadi pusat perhatian banyak orang karena berlari dan masih menggunakan seragam sekolah, karena ini masih jam masuk sekolah. Hingga akhirnya mereka menemukan Zoya duduk dengan kakak keduanya Zenan.

ZOYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang