"Owh hai Juan," sapa Zoya. Juan masuk ke ruang musik bersama dengan Ragil. Juan yang disapa hanya berdehem dan tidak menjawab sapaan Zoya.
"Owh hai Zoya." Ragil mengayunkan tangannya untuk dijangkau oleh Zoya dengan maksud untuk menyapa ala laki-laki.
"Heehh yang disapa siapa yang bales siapa," canda Tian.
"Juan kan bukan manusia ramah, jadi aku yang gantiin," balas Ragil.
"Jadi gimana kita ini buat lombanya?" tanya Ragil. Semua orang yang tadinya akan berlatih justru duduk melingkar di tengah-tengah ruangan. Mereka akan berdiskusi dulu dengan Juan dan Ragil selaku pendiri ekskul ini.
"Kita udah nemu vokalisnya nih." Raka menunjuk Zoya.
"Lah terus si Angel gimana?" tanya Ragil.
"Marah tadi banting pintu. Tapi ya udahlah pikir nanti. Yang penting ini nasib lomba kita minggu depan gimana?" ujar Niko.
"Emang siapa yang mau maju buat lomba?" tanya Juan.
"Aku, Niko, Tian, Bian sama Zoya," jawab Raka.
"Menurut kalian gimana?" tanya Raka kembali.
"Aku sih gak masalah siapa yang mau maju," ujar Juan.
"Juan, kamu disini pegang apa?" tanya Zoya sambil menatap mata dan menyentuh tangan Juan yang sedang menyandarkan tubuh menggunakan kedua tangannya.
Posisi duduknya adalah melingkar dari Zoya, Juan, Ragil, Raka, Niko, Tian dan Bian. Jadi posisi di sini memudahkan Zoya memegang tangan Juan. Juan yang disentuh tangannya langsung melepaskan sentuhan tangan Zoya.
"Aku vokalis," jawab Juan.
"Lomba nanti kita temanya apa?" tanya Zoya.
Raka langsung mengeluarkan handphone nya kemudian mencari brosur lomba yang dimaksud Zoya. Disana tidak ada tema khusus dan dapat memilih lagu apa pun. Zoya memiliki ide cemerlang dari lomba ini supaya ia bisa lebih dekat dengan Juan.
"Gak ada tema khusus ya. Gimana kalo misal aku sama Juan yang nyanyi?" usul Zoya. Semua orang langsung menoleh ke arah Zoya.
"Kalo misal setuju aku ada lagu khusus yang emang harus dinyanyikan couple," imbuh Zoya.
Semua orang masih tetap diam tanpa ada jawaban. Zoya jadi merasa gemas dengan keadaan ini. Zoya hanya memberi ide tapi mereka seperti mendengar perintah untuk mati.
"Kenapa pada diem sih. Kalo emang gak setuju juga gak papa. Gua kan cuma ngasih ide," ujar Zoya.
"Juan kayaknya enggak setu...." Belum selesai Ragil ngomong, perkataannya sudah terpotong oleh ucapan Juan.
"Aku setuju," ucap Juan sambil menatap mata Zoya. Zoya yang mendengarnya tersenyum senang dan penuh kemenangan.
Semua orang hanya menatap Zoya, Juan dan Ragil bergantian. Apa semudah ini membuat Juan menurut ataukah Juan ingin menyembunyikan sesuatu di ucapan tidak menolaknya ajakan Zoya. Zoya semakin dibuat penasaran dengan apa yang ada dibalik Juan.
"Okey berarti udah fix yang bakal nyanyi Zoya sama Juan. Terus kamu Gil, gimana?" tanya Raka.
"Aku gak ikut manggungnya tapi ikut kalian ke tempat lombanya nanti," jelas Ragil dan semua orang setuju. Siapa tahu memang di sana nanti Ragil dibutuhkan.
"Okey udah deal ya berarti. Vokalis Zoya sama Juan, Ragil jadi cadangan, terus yang lain udah atur posisi masing-masing ya," jelas Raka.
"Zoya lagu apa yang mau kamu rekomendasiin?" tanya Bian.

KAMU SEDANG MEMBACA
ZOYA
RomanceBercerita tentang Zoya, perempuan yang pantang menyerah mengejar cinta laki-laki dingin dengan banyak rahasia. Ia yang jatuh cinta dari pertama kali bertemu di sekolah barunya. Sampai mengabaikan pernyataan cinta dari sahabatnya yang bahkan selalu...