"Permisi!" ujar seseorang dengan badan tinggi dan jas ditubuhnya. Namun bukan orang berjas ini yang menjadi perhatian semua orang, melainkan 4 orang yang berada di belakang pria berjas ini. Pria berjas ini hanya seorang bodyguard.
"Kami orang tua dari Saka," ujar mama Saka dengan nada yang tidak menyenangkan ketika melihat anaknya Saka dan Zoya tidak diberi tempat duduk.
"Kami orang tua dari Zoya," ujar mama Zoya dengan nada yang sama seperti mama Saka.
Semua orang yang melihat orang tua Saka dan Zoya langsung tercengang kaget dengan kenyataan yang mungkin tidak sesuai dengan bayangan mereka.
"Di mana kami harus duduk?" tanya mama Saka.
"Owh silakan ibu bapak duduk di sini. Saya kira Anda sekalian tidak akan datang," ujar Pak Johni dengan senyuman tulus dan menarik satu persatu kursi yang akan ditempati orang tua Saka dan Zoya.
"Kenapa?" tanya mama Saka.
"Saka kemarin mengatakan bahwa orang tuanya benar-benar sibuk jadi saya tidak akan memaksa Anda sekalian untuk datang. Tapi ketika melihat Anda sekalian saya jadi tahu kenapa Saka mengatakan hal tersebut," jelas Pak Johni dengan senyum tulusnya.
"Apa anakku tidak akan diberi tempat duduk?" tanya mama Zoya dengan nada mengancam. Semua orang langsung terdiam mendengar suara mama Zoya. Aura orang tua Zoya benar-benar mengancam.
"Aah mohon maaf ibu karena nak Zoya dan Saka sedang menjadi tersangka di sini makanya kami tidak memberinya kursi. Sekali lagi mohon maaf ibu," pinta Pak Johni. Semua orang yang merasa berkuasa sebelum ini pun hanya diam saja sekarang.
"Bahkan seorang tersangka pembunuhan di pengadilan pun masih diberi tempat duduk," sarkas mama Zoya.
"Kami rasa tidak perlu basa basi lagi. Jadi apa masalah utamanya di sini?" tanya mama Saka.
"Anak Anda sekalian sudah membuat anak saya Angel malu dan menangis. Jadi saya sebagai orang tua tidak terima jika anak saya diperlakukan tidak baik seperti itu," jelas mama Angel. Zoya yang mendengar itu hanya mencebikkan bibirnya. Zoya bahkan tidak berani menatap mata orang tuanya.
"Tidak ada asap jika tidak ada api. Benar kan?" ujar papa Saka.
"Jadi bisa kita lihat dari dua sisi di sini?" ujar papa Zoya. Bisa dilihat jika kemungkinan sebelum mereka menghadiri pertemuan ini orang tua Zoya dan Saka sudah merencanakan sesuatu untuk anak mereka.
"Anak saya Saka mengatakan bahwa anak Anda yang terlebih dahulu menyulut emosi dengan melecehkan nak Zoya secara verbal. Ketika anak saya dan Zoya membela diri anak Anda justru menangis dan merasa paling bersalah di sini. Haruskah saya memanggil saksi kesini?" jelas mama Saka dan Angel yang mendengar itu langsung menegang di tempat duduknya.
"Kudengar Anda adalah pengacara kondang kota ini, benar?" tanya papa Saka yang ditujukan kepada orang tua Angel.
"Kurasa kalian juga tahu siapa kami dan juga apa hukum untuk orang yang melakukan tindak pelecehan!" cetus papa Saka. Orang tua Angel yang mendengar ancaman tidak langsung dari Papa Saka langsung menegang. Mereka yang sebelum kedatangan orang tua Saka dan Zoya merasa paling hebat sekarang justru merasa paling kecil.
"Atau Anda sekalian mau kita bawa masalah ini ke meja hijau. Kita bisa menyelesaikannya di sana. Saya tidak keberatan. Saya juga memiliki saksi untuk ini," usul papa Zoya.
Zoya terkejut dengan ucapan papanya. Tidak seperti ketika Zoya mengalami masalah di sekolah sebelumnya Zoya akan di marahi habis-habisan bahkan di depan guru ataupun teman yang lainnya. Tapi ini justru Zoya di bela. Zoya benar-benar terkejut dengan sikap orang tuanya yang tiba-tiba. Apakah Zoya boleh berharap lebih?
KAMU SEDANG MEMBACA
ZOYA
Lãng mạnBercerita tentang Zoya, perempuan yang pantang menyerah mengejar cinta laki-laki dingin dengan banyak rahasia. Ia yang jatuh cinta dari pertama kali bertemu di sekolah barunya. Sampai mengabaikan pernyataan cinta dari sahabatnya yang bahkan selalu...