Banyak kejutan

18 3 1
                                    

Hari ini Zoya masuk seperti biasa. Namun ketika Zoya berjalan menuju kelasnya banyak yang memperhatikannya. Entah apa yang terjadi tapi Zoya yakin bahwa ada hal yang terjadi menyangkut Zoya.

"Zoya kamu udah lihat papan pengumuman?" tanya Cika.

"Hahh emang kenapa papan pengumumannya?" tanya balik Zoya.

"Ayo aku tunjukin." Mila menarik tangan Zoya dengan tergesa-gesa menuju papan pengumuman.

"Lihat. Kamu pernah balapan sama minum-minum alkohol?" tanya Mila.

Di sana terlihat ada tiga foto. Satu ketika Zoya merayakan kemenangan atas balapannya dan dipeluk oleh Saka. Dan duanya lagi ketika dia berfoto bersama dengan gengnya di rumah Micho dengan meja penuh alkohol. Terlihat sekali di sana wajah Zoya, namun wajah dari gengnya sengaja di blur.

"Haaahh." Zoya menghela nafas kasar. Ia tahu bahwa ini akan terjadi. Tentang segala masa lalu yang ia coba untuk tidak diumbar, justru malah dibongkar dengan sengaja.

"Iya gua mantan pembalap jalanan sama orang yang alkoholic. Gua bukan orang baik-baik seperti yang keliatannya. Lagi pula kalian enggak merasa aneh kalo misal gua pindah kesini tanpa masalah?" jelas Zoya dengan santainya.

Semua orang yang masih berada di sana mendengar ucapan Zoya hanya terkejut. Mereka merasa bahwa Zoya adalah perempuan baik-baik. Zoya tidak akan takut jika dia dijauhi. Ia akan menghadapinya.

"Ada yang tahu siapa yang masang foto ini?" Zoya menolehkan kepalanya ke kanan dan kiri, tapi tidak ada yang menjawab.

"Kalo gak ada yang tahu gua cari tahu sendiri," Zoya berlalu dari hadapan papan pengumuman dan pergi ke kelasnya. Mungkin nanti ia akan minta penjaga cctv untuk menunjukkan cctv pagi ini. Akan ia gunakan nama keluarganya untuk mencari tahu siapa dalang di balik foto-fotonya.

"Zoya kamu beneran mantan pembalap? Kamu pernah minum alkohol? Apa alkohol enak?" berondong Cika ketika melihat Zoya masuk kelas.

"Heem. Enak," jawab Zoya.

"Yang difoto itu kamu gak sendiri. Itu teman kamu?" tanya Nana.

"Iyaa sahabat-sahabat gua," jawab Zoya.

"Apa mereka ganteng? Kalo dilihat difoto sih postur tubuh sahabat-sahabat kamu ganteng," celetuk Cika.

"Cika ini kalo masalah laki-laki emang paling semangat," ujar Mila.

"Wajarlah aku kalo sama laki-laki kayak gini. Kalo misal sama perempuan baru itu gak wajar," elak Cika.

"Iyalah Cika yang cantik," ledek Nana.

"Kalian masih mau temenan sama gua. Padahal udah jelas kalo misal gua bukan perempuan baik-baik." Zoya menatap mata ketiga temannya ini.

Zoya tidak akan berharap lebih pada mereka. Jika mereka ingin menjauhinya dia tak akan mengemis untuk di temani lagi. Tapi jika mereka masih mau berteman dengannya dia akan sangat bersyukur.

"Ya emang kenapa kalo misal kamu pembalap sama suka minum. Itu urusan kamu bukan urusan kami. Lagi pula kita berteman sama kamu bukan sifat jelek kamu. Tenang aja kita bukan teman yang suka ngejugde duluan," jelas Mila.

Zoya mendengar itu langusng tersenyum. Wah keputusan papanya memindahkannya ke sekolah ini ternyata tidak buruk juga. ia tidak akan menyesalinya. Setidaknya untuk sekarang.

"Gua bukan perempuan baik-baik. Gua suka balapan, alkohol, sama berantem. Gua juga pindah kesini karna bikin anak kepala sekolah babak belur sama karna balapan. Saking seringnya gua bikin masalah kayaknya keluarga gua malu punya anak kayak gua, jadi mereka mindahin gua kesini. Jadi inilah gua, gak ada yang bisa dibanggain," jelas Zoya.

ZOYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang