Loverdose : 24
.
.
.[]
Kwek kwek!
"Aaa! Mama, mama!" Noina menutup mata kaget melihat Bibong yang duduk pada bantal sebelahnya. Penampakan horor di pagi ini.
"Hahahak, kaget, ya?" Nekara mengangkat Bibong dan memindahkan ke lantai, yang membuat anak bebek itu lari sempoyongan tak tentu arah. Kemudian, cowok itu kembali berbalik menghadap Noina.
"Orang pelihara kucing, anjing, burung atau kelinci gitu, kok lo malah bebek?" tanya Noina heran.
"Karena bebek lucu."
"Iya deh. Nek, gue juga mau peliharaan dong." Noina mendekati Nekara seraya tersenyum menggoda. "Boleh?"
"Hmm, boleh. Kamu mau apa?" Nekara menaikkan alis seraya menyelipkan anak rambut Noina yang berantakan.
"Kucing."
"Oke, nanti kita beli."
"Hehe, lo baik deh." Noina mencubit kedua pipi Nekara dan digoyangkannya.
"Saya selalu baik sama kamu."
"Iye dah, buruan sono lo mandi." Usir gadis itu tak tahu adat.
"Mandi bareng mau?"
"HEH! CARI MATI LO, YA!" Hampir saja Noina men–smack down Nekara, kalau saja cowok itu tidak kabur duluan, tertawa bahagia terdengar dari Nekara yang berhasil menggoda Noina.
𝓛𝓸𝓿𝓮𝓻𝓭𝓸𝓼𝓮
"Berhubung besok kita mulai berkemah, untuk sekarang kalian hanya perlu goro membersihkan kawasan sekolah. Bisa dipahami?"
"Bisa, Nyai."
Bu Dangdut mengangguk dan segera membawa hati-hati tas Prade miliknya. Melambai memberi ucapan selamat tinggal pada murid yang mendesah kecewa karena tingkah guru kelewat hits itu.
Nekara selaku ketua OSIS yang ditugaskan memantau hasil kerja para siswa, sedang berpatroli keliling setiap kelas agar tahu kelas mana betul-betul mengerjakan amanah yang diperintahkan.
"Khem! Siswa di kelas ini cuma Noina saja, kah?" Mendengar deheman ber-damage itu, lantas para siswi segera caper mengambil pel, sapu dan kemoceng dengan tergesa-gesa.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVERDOSE [END]
Romance"I overdosed should've known your love was a game." Semua tidak menyangka bahwa ada pasangan sejenis yang menggemparkan warga sekolah. Noinara sungguh tak mengerti dirinya hanya dijadikan alat untuk menutupi hubungan terlarang dua lelaki terpandang...