41 - Frustasi

329 25 0
                                    

Loverdose : 41
.
.
.

[]

Nekara membanting apapun di sekitarnya, sudah seluruh daerah dikunjunginya. Namun, tak menemukan tanda-tanda keberadaan Noina, gadis itu lenyap.

Sudah pukul sepuluh malam, Nekara semakin menggila. Menghubungi siapapun yang bisa diteleponnya. Menghempaskan apapun yang berada di sekitarnya. Bahkan, Tama dan Bibong pun tidak diberi makan olehnya.

Cowok itu benar-benar frustasi.

"Noina... jambak saya lagi. Jangan tinggalin saya kayak gini," lirihnya frustasi.

Prang!

Sudah tak terhitung lagi, berapa kali Nekara menghubungi nomor Noina. Cowok itu membanting ponselnya marah. Terdiam digelapnya ruangan yang sudah berantakan.

"ARRGHHH!" Nekara menjambak rambutnya sendiri, merasakan bagaimana dulunya helaian itu ditarik kuat gadisnya.

Dengan tertatih-tatih, Nekara melangkah, mendekati lemari yang menyimpan minuman beralkohol di dalamnya. Cowok itu membuka tutup botol itu dalam sekali hentakan kuat pada sisi meja dan meneguknya cepat.

Sangat cepat, cairan panas pada botol itu hilang ditelan Nekara. Cowok itu membanting botol hijau itu hingga berderai menyapa lantai. "Maaf, Noina. Maafkan saya."

Cowok itu terduduk lemah, menenggelamkan kepala pada kedua kaki yang ditekuk. Ritme napasnya saling bertabrakan, kedua mata memerah menahan amarah.

Ravy yang menyaksikan itu di balik jendela rumah Nekara hanya menghela napas panjang. Ia tak tahu jika akan berkibat seperti ini dan Nekara akan semenyedihkan ini. "Kar, maafin gue."

Nekara tetap pada posisinya hingga beberapa saat, terlihat seperti manusia yang kehilangan akal sehat. Mata Ravy melotot terkejut menyaksikan Nekara yang hampir saja melayangkan botol yang setengah utuh itu ke kepalanya.

Grep!

"Lo marah tapi jangan gila, Kar!" Ravy menahan lengan keras cowok itu.

"Apa pedulimu?!"

"Gue gak tau yang lo maksud itu pacar lo. Iya, gue yang salah paham. Gue minta maaf, tapi jangan lo sakiti diri lo kayak gini, gue mohon." Ravy bergetar takut, tak kuasa melihat kecewanya Nekara saat ini.

"Kembalikan Noina. KEMBALIKAN GADIS SAYA, RAVY!"

Untuk pertama kalinya, Ravy melihat amarah yang belum pernah diperlihatkan Nekara padanya. "Iya, Kar. Gue janji, gue akan cari Noina sampai ketemu."

"Se-sekarang lo tidur aja, ini biar gue yang berisihin." Ravy hendak membantu Nekara bangkit, namun segera ditepis cowok itu. Kakinya berjalan tertatih-tatih menuju kamar meninggalkan Ravy sendiri.

Ravy berjongkok, merapikan kembali barang-barang yang dirusak Nekara. "Noina beruntung banget dapetin lo, Kar."

"Baru kali ini gue ketemu sama orang yang setulus itu sama pasangannya."

𝓛𝓸𝓿𝓮𝓻𝓭𝓸𝓼𝓮

Tok! Tok! Tok!

LOVERDOSE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang