59 - New Friend (?)

197 23 3
                                    

Loverdosis : 59
.
.
.

[]

Pagi ini Noina disambut alarm alam yang begitu nyaring, suara ayam jantan berkokok lantang membuat gadis itu tersentak kaget dibuatnya. Gadis itu terduduk meski dengan kesadaran yang simpang siur.

Noina tersenyum gemas melihat Maura masih terlelap di sebelahnya. Yap, Noina memilih tidur berdua dengan gadis kecil ini. Ia hanya belum beradaptasi di tempat baru, sehingga membutuhkan seseorang yang harus ada di sebelahnya. Sementara Suci, sangat merelakan Maura pindah ke kamar Noina agar ia bebas bertelepon dengan kekasihnya hingga malam tanpa dicepukan oleh adiknya itu.

Jam dinding di dekat Noina menunjukkan pukul enam pagi, di mana seharusnya ia sudah harus ribut dengan Nekara sekarang perihal siapa yang mandi lebih dulu. Ah, kenapa pula Noina jadi mengingat- ingat cowok itu.

Gadis itu memilih turun dari tempat tidur, menaikkan selimut sebatas bahu Maura dan membiarkan bocah kecil itu terlelap nyaman. Sementara, dirinya berjalan keluar kamar mendekati bunyi keributan yang berasal dari dapur.

"Udah sibuk aja, Bu," sapa Noina yang dibalas kekehan oleh Dewi.

"Iya dong, beres-beres dulu sebelum anak-anak berangkat sekolah. Kamu sendiri gih, cuci muka dulu biar seger." Noina menurut, mencari kran terdekat dan membiarkan air segar itu membasahi wajahnya.

Ronald terlihat heboh menggedor-gedor pintu kamar mandi, kembarannya yang tengah mandi itu belum juga selesai sedari tadi membuat cowok itu kehabisan kesabaran. "Buruan elah, aku kaduin emak kamu bersemedi di WC, ya!" teriaknya mengancam Reynald yang sedetik kemudian mulai terdengar guyuran air.

Noina iseng ikut berdiri di sebelah Ronald yang menggerutu. "Nakal ya kembaran kamu?"

"Nakal banget serius, padahal yang bangun duluan aku. Eh, malah dia yang ngacir duluan ke WC, kampret gak tuh," kesal Ronald nampak emosi.

Kekehan geli terdengar dari bibir Noina. Gemas dengan tingkah si kembar itu. "Yang sabar ya, Kakak bantu doa dari sini, hehe." Sebelum pergi, Noina mengelus kepala cowok yang tak jauh beda tinggi dengannya itu singkat.

"Jangan galak-galak, nanti dijauhi cewek cantik loh."

𝓛𝓸𝓿𝓮𝓻𝓭𝓸𝓼𝓲𝓼

Siang ini, keluarga Dewi juga Noina duduk lesehan di sebuah gazebo sederhana yang berada di bawah rindangnya pohon rambutan. Suci yang katanya ingin melakukan piknik ala-ala pasangan romantis itu berhasil menaklukkan hati Dewi dengan melakukan masak-masak dadakan di bawah lindungan dedaunan yang lebat.

Ronald dan Reynald yang baru pulang sekolah juga tampak bahagia, ikut bergabung dan membantu Noina yang diberi tugas mengawasi ikan Nila bakar. Sementara, Irwan–suami Dewi itu duduk bersandar pada batang pohon menyaksikan betapa damainya Ronald dan Reynald yang saling berebut kipas untuk membakar ikan itu.

Di sisi lain, Maura justru sibuk sendiri memetik buah rambutan yang begitu lebat sehingga pohon besar itu menunduk dengan sendirinya karena kelebihan bobot. Si kecil itu juga tak mau berpisah dari Tama, kemudian juga Tama yang terlihat nyaman dengan tuan barunya itu.

"Mak!! Rey lembarin baranya ke kaki Ron," adu Ronald ketika kembaran nakalnya itu melemparkan kayu yang sudah menghitam itu ke kakinya.

LOVERDOSE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang