Loverdose : 35
.
.
.[]
Sayang biji lo melempem!
Bibir tipis itu menggerutu, berada di tengah-tengah kolam berenang yang sedalam dada Nekara itu, tangannya masih setia berada di bahu Nekara. Menahan tubuh agar tak tenggelam.
"Bawa gue ke pinggir!" teriak Noina menabok bahu lebar cowok itu.
Nekara menggeleng angkuh. "Gak mau."
Kedua tangan kekar yang menahan punggung Noina itu dilepaskan, membuat sang gadis bertambah takut. Dengan seenak jidat, Nekara malah melepas kaus lengan pendek kebesarannya itu, membuang ke pinggiran kolam. Menampakkan pahatan indah tubuhnya nan menawan.
Noina yang semakin merosot ke bawah kembali ditarik Nekara. Meraih pinggang gadis itu dan dirapatkan ke arahnya. Lengan Noina kembali mencengkram erat bahu Nekara, tak lupa kakinya yang melayang di air berpindah memeluk perut cowok itu cemas.
Rambut Noina benar-benar berantakan, sementara cowok tak tau etika itu malah menyugar rambut basahnya sok kalem, sesekali menggoda Noina yang gondok.
"Bawa gue ke pinggir!!" teriaknya lebih kencang.
Nekara tetap menggeleng.
"Kalau gak di ujung situ, yang dalamnya satu setengah meter, biar kaki gue bisa menapak," bujuk Noina.
"Gak mau," kekeh cowok yang setengah telanjang itu
Gigi Noina menggertak kesal. "Terus lo maunya apa?"
"Kamu saya ajarin berenang."
"Gak, males. Yang ada, bukannya berenang gue malah melayang duluan ketemu Tuhan." Noina berucap serius. Karena ia memang tak memiliki bakat berenang sama sekali.
"Gak mungkin, 'kan ada saya. Hm?" bujuknya paksa.
"Tetep gak mau."
Nekara tiba-tiba membalikkan posisi tubuh keduanya, Noina jadi merangkul bahu cowok itu dari belakang. Baru saja Noina ingin bertanya, Nekara lebih dulu masuk ke dalam air dan berenang bebas di sana, mengabaikan cengkram ketakutan dari Noina pada bahunya.
Tak cukup lima belas detik, Nekara kembali nampak di permukaan, diikuti Noina yang jantungan bergelayut di punggungnya yang tak tertutup helain apapun. "LO GILA!"
Pernapasan Noina tak stabil, ia sangat kaget dengan kegilaan cowok itu, terlebih lagi Noina belum bisa menahan napas terlalu lama di dalam air. Nekara yang merasa bersalah membalikkan badan dan menatap Noina yang kesal di hadapannya. Tangan gadis itu masih setia memegang bahu miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVERDOSE [END]
Romance"I overdosed should've known your love was a game." Semua tidak menyangka bahwa ada pasangan sejenis yang menggemparkan warga sekolah. Noinara sungguh tak mengerti dirinya hanya dijadikan alat untuk menutupi hubungan terlarang dua lelaki terpandang...