Loverdose : 36
[17+]
.
.
.[]
"Ikut!"
"Gak!"
"Nek... ikut!"
"Enggak, Noina."
Noina memanyunkan bibir kesal. Bisa-bisanya cowok itu meninggalkan dirinya sendiri di rumah yang sunyi ini, sementara cecunguk itu malah nge-DJ di klub.
"Nanti kamu kecolongan lagi, saya gak mau, ya. Udah cukup satu kali itu aja." Nekara berucap serius.
"Enggak lagi deh, janji." Noina menyatukan tangan memohon.
"Tetap tidak."
"Jahat, bisa-bisanya lo tinggalin gue di sini bareng Sin." Noina tak sanggup melanjutkan ucapan.
"Makanya langsung tidur, biar gak diganggu." Ceramah sok iya seorang Nekara.
Noina berdecak kesal, menghentakkan kaki seraya berjalan menuju tempat tidur. Gadis itu merentangkan tubuh dan menutup seluruh badannya dengan selimut. "Mama... jemput Noina dong."
Hening. Noina tak mendengar lagi pergerakan Nekara.
Beneran ditinggalin coeks!
"MAMAA!! JEMPUT NARA!"
Noina menghentakkan kaki kesal. Menendang-nendang udara di sekitarnya sekuat tenaga. Membuat selimut itu terbang tak menentu. "Awas ya Sin kalau lo gangguin gue!"
"Gue gak takut, karena gue punya–MAMAA!" Pekiknya diakhir kalimat usai merasakan telapak kakinya disentuh seseorang.
"AA! AMPUN SINTA AMPUN! GUE DIEM NIH SERIUS."
"Hahaha!"
"Anjir malah ngakak, gue udah gemeteran juga. Pergi lo Sinta, pergi!" pekiknya masih terbalut selimut.
"Kasian saya sama kamu, ya udah cepat ganti baju. Saya tunggu lima menit." Usai mengucapkan itu, Nekara menyibak selimut Noina dan melangkah menuju pintu membiarkan gadis itu mengganti pakaian.
"Kampret kau setan!"
𝓛𝓸𝓿𝓮𝓻𝓭𝓸𝓼𝓮
"Duduk di sebelah saya!"
"Nek, gue mau di sana aja. Di sini diliatin orang," mohon Noina membujuk.
"Sekali tidak ya tidak. Kamu gak boleh pergi ke mana-mana." Nekara menatap Noina serius.
"Ga asik!" cibir Noina.
Nekara hanya terkekeh dan memasang headphone ke kepalanya. Siap menghibur pengunjung yang datang dengan aksinya.
Sementara, Noina hanya menatap bosan duduk berjam-jam di kursi empuk itu. Sesekali membuka ponsel hingga bosan men-scroll, sampai tak sanggup lagi rasanya menatap layar yang menampakkan berbagai macam hal menarik itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVERDOSE [END]
Romance"I overdosed should've known your love was a game." Semua tidak menyangka bahwa ada pasangan sejenis yang menggemparkan warga sekolah. Noinara sungguh tak mengerti dirinya hanya dijadikan alat untuk menutupi hubungan terlarang dua lelaki terpandang...