33 - Mercusuar

171 26 1
                                    

Loverdose : 33
.
.
.

[]

Sunset terlihat begitu menenangkan di senja yang hangat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sunset terlihat begitu menenangkan di senja yang hangat ini. Kupluk hoodie itu membungkus seluruh kepala gadis yang duduk di salah satu batu pada bibir pantai. Telunjuknya menari-nari menghadap langit seolah sedang menulis sesuatu di sana.

"Mama."

Seulas senyum rindu muncul begitu saja di bibir Noina. Meskipun masa bahagia bersama mama sangatlah singkat, namun Noina sungguh bersyukur akan hal itu.

"Ma, Nara takut sama cowok. Nara masih ingat jelas papa yang mukul mama pakai tangkai sapu cuma karna belain jal*ngnya itu." Gadis itu berucap lirih.

Matanya mengerjap berkali-kali menatap langit senja yang mulai menampakkan gelapnya. "Boleh gak sih ma, Nara egois kali ini aja?" Tatapan gadis itu berpindah menatap deburan ombak yang kian membesar. "Nara gak mau punya hubungan sama cowok."

"Itu boleh gak, ma?" gumamnya dengan tatapan terpaku pada laut biru.

"Mama bilang papa sayang banget sama mama. Sampai mama gak boleh dekat cowok lain kecuali papa. Tapi, papa malah deket sama cewek lain di luar sana. Papa itu gila."

Kerikil kecil yang digenggam gadis itu melayang di udara, Noina melempar batu itu dengan perasaan berkecamuk. "Salah gak sih ma, Nara ragu sama Ekar? Palingan manis di awal doang, kayak permen karet."

"Ma... Nara bingung."

Karena perpisahan itu, aku jadi takut untuk memulai hubungan dengan siapapun.

Entahlah, bayang-bayang keluarganya dulu ternyata sangat berdampak bagi Noina. Ia jadi tak mudah percaya lagi dengan yang namanya laki-laki.

𝓛𝓸𝓿𝓮𝓻𝓭𝓸𝓼𝓲𝓼

"Tes, satu, dua, tiga!"

"Khem, manteman yang saya cintai dan saya sayangi, aduh jadi maloe."

"Banyak bacot lo, jadi gaes sebelum acaranya kita mulai, saya Felix dan Tobi ganteng-ganteng sengklek akan membuka acara penutupan kemah kita dengan sedikit siraman kalbu." Ravy memotong ucapan Gopal yang terlalu banyak cincong.

"Sekate-kate lo manggil gue Tobi alias jin tomang, gentong minyak, apalagi hah? Udah jelas nama lengkap gue Park Ghun–"

"Tul! Oke mari kita saksikan penampilan pertama dance oleh kelas X MIPA 1!" Ravy lagi-lagi membuat Gopal murka.

"Wuu!"

Penampilan demi penampilan telah dilewati dengan apik. Tarian tradisional dan dance yang begitu memukau telah berhasil membawa suksesnya acara penutupan kemah kali ini.

LOVERDOSE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang