Loverdosis : 49
.
.
.[]
Pukul lima pagi Nekara masih terlelap nyaman dengan hoodie milik Pangeran.
Noina yang menyaksikan hanya tersenyum senang, ia ingin membangunkan cowok itu, tapi tak tega rasanya karena suhu tubuh Nekara cukup tinggi. Jadi, Noina membiarkan saja dan akan membiarkan cowok itu libur hari ini.
Gadis itu bersiap-siap untuk mandi, menaikkan selimut menutupi tubuh Nekara yang kedinginan. Noina membelai kepala cowok itu menampakkan dahinya yang panas.
Usai itu, Noina segera menuju kamar mandi dan bersiap untuk sekolah.
Seragam sudah terpasang rapi di tubuhnya, Noina membuka laci di nakas, mencari sebuah handuk kecil dan membasahinya dengan air dingin, lalu menempelkan pada kening Nekara. Tak lupa membuatkan cowok itu bubur juga obat pereda demam di sebelahnya.
Waktu sudah menunjukkan enam lewat tiga puluh lima menit. Noina menempelkan sebuah sticky notes di dekat bubur dan mengecup singkat pipi Nekara. Membiarkan cowok itu istirahat dari lelahnya. Noina menutup rapat pintu kost dan berlari menghampiri Pangeran yang menunggunya di tepi jalan.
"Telat lima menit! Bayar lima puluh ribu," ujar Pangeran seenaknya.
Noina menabok lengan Pangeran penuh dendam. "Lima juta gue bayar!" ujarnya. "Pake uang Nenek tapi," lanjutnya.
"Kaya nenek lo?" tanya Pangeran terkekeh.
"Bukan nenek yang itu, tapi cowok gue, pacar gue, apa lo? Anak bunda gak usah sok keras!" Noina berucap bangga.
"Lah? Bukannya lagi ribut, trus gimana cara lo mintanya?" Pangeran tak paham.
"Tolol gak usah dipelihara, dongo! Yang semalam lo misuh-misuh ke gue itu cowok gue," balas Noina tersenyum meledek.
"Itu?"
Noina mengangguk membalas.
"Tau gitu gue biarin mati aja," gumam Pangeran sangat pelan dan tidak jelas.
"Hah?" Noina seketika merasa seperti orang budek.
"Buruan naik. Mau telat lo?" tanya Pangeran segera memakai helm.
"Iya ah, santai dong. Gak usah marah-marah."
𝓛𝓸𝓿𝓮𝓻𝓭𝓸𝓼𝓲𝓼
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVERDOSE [END]
Romance"I overdosed should've known your love was a game." Semua tidak menyangka bahwa ada pasangan sejenis yang menggemparkan warga sekolah. Noinara sungguh tak mengerti dirinya hanya dijadikan alat untuk menutupi hubungan terlarang dua lelaki terpandang...