MLWG ~ 25

88 7 1
                                    

Sebuah Petunjuk

~~~

Pagi hari yang cerah menyambut kedatangan Alya di sekolahnya. Setelah berminggu – minggu Alya dipadatkan dengan berbagai macam urusan. Hari ini akhirnya ia bisa kembali ke SMA tercintanya, SMA ATLANTA.

Alya masuk ke dalam kelasnya dengan menghirup nafas pelan. Ia menaruhkan tasnya dan mengeluarkan buku LKS Matematika yang dimana, mapel tersebut akan diajarkan pada jam pertama hari ini. " habis liburan ya Al, udah beberapa minggu nggak ngelihat lo ", kata salah satu teman sekelas Alya.

 Alya menengok ke arahnya untuk menjawab, " iya nih, sekalian refreshin fikiran ". Sebenernya itu hanyalah alibi Alya saja. Rata – rata ketidak hadirannya kemarin bukan sepenuhnya untuk liburan. Malah banyak masalah baru yang sedang dia alami selepas itu.

Alya mengambil buku tulis dari laci meja. Dan kegiatanya itu bertepatan dengan masuknya seorang guru perempuan pengajar Matematika pagi ini. Namanya Bu Elvi.

Tak seperti pada guru – guru Matematika yang terkenal dengan julukan guru killer. Bu Elvi ini memiliki sikap yang sangat sabar, umurnya pun belum begitu tua. Kira – kira beliau masih berkepala dua. Dan sekarang guru muda itu sedang mengandung anak pertamanya. Tak jarang para murid di kelas ini suka memberikan makanan untuk Bu Elvi.

Ada juga yang menanyakan hari ini bumil sekaligus guru mereka itu sedang ingin makan atau minuman apa, mereka langsung tancap gass untuk membelikannya. Banyak murid yang senang atas kehamilan Bu Elvi.

" baik anak – anak ibu akan menerangkan ulang materi kemarin, tentang Bentuk Akar. Perlu kalian ingat lagi, akar sendiri dibagi menjadi dua jenis. Yaitu Akar Senama dan Sejenis ". Bu Elvi mengambil sebuah spidol dan menuliskan contoh dari akar senama dan sejenis. Tak lupa Bu Elvi juga menerangkan arti dari akar senama dan sejenis itu sendiri.

Setelah Bu Elvi merasa pemahaman yang ia tulis sudah cukup. Beliau meminta para muridnya untuk mengerjakan lima soal yang berkaitan tentang materi baru, untuk menguji kemampuan murid – murid di kelas ini.

" ada yang ingin bertanya ? " tanya Bu Elvi sebelum menuliskan soal di papan tulis.

" oke jika tidak ada, ibu yang ingin bertanya. Silahkan jawab lima soal ini sebagai contoh untuk materi yang akan kita pelajari berikutnya ".

Baru saja ibu gurmil itu duduk di kursi guru. Ada seorang siswa yang menaikan tanganya dan berkata, " bu soal nomer tiga susah banget, gimana caranya bu " tanya Dirly. Murid laki – laki paling receh di kelas ini.

Bu Elvi menggelengkan kepalanya dan terkekeh, " coba kamu pandangin terus soalnya, dijamin deh langsung nemu jawabannya " usul Bu Elvi.

Dirly menggaruk tengkuknya singkat sambil bergumam, " bisa gitu yak ". Seperti keajaiban di siang hari, saat itu juga Bu Elvi berucap seakan – akan mendengar keluh kesahnya tadi.

" bisa kok Dir, orang cewek – cewek disini aja langsung luluh dilihatin kamu terus " goda Bu Elvi, disusul dengan tawa dan siulan dari murid di kelas itu. Dirly hanya bisa tersipu malu sambil sesekali cengar – cengir tak jelas.

Tapi memang benar, walau Dirly tidak putih seperti cowo famous di sekolah. Ia memiliki senyuman manis yang bisa memikat para cewek – cewek disini.

Notifikasi dari hp mengalihkan Alya dari tawa renyahnya. Ia menetralkan deru napasnya sebelum mengecek notifikasi. Ternyata Kennand sedang mengirim pesan untuknya.

Kennand

Ay, nanti lo ada acara gak ?

Alya

My Love With Gangster { On Going }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang