Kennand..
Seorang gangster yang terjebak pada cinta pandangan pertama seorang murid baru di sekolahanya, perasaan yang berbeda selalu muncul ketika melihat sosoknya...
Murid cantik yang berbeda dengan perempuan - perempuan biasa. Warna favoritny...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
~~~
Assallamualaikum, Ay
Waallaikumsallam, kenapa Ken ?
Lo ... dirumah ?
Iya
Oke, gue kesana sekarang
Mau ngapain sih
Gue mau ngajak lo jalan
Tap-
Tidak meneriman penolakan, bye
Ken ..
Tuutt ... Tutt
Sambungan telfon itu diputus secara sepihak oleh Kennand. Alya masih kesal ia belum sempat melanjutkan pembicaraannya disana. Memang seperti itu, kadang Kennand bisa menjadi sosok menyebalkan bagi Alya. Dia juga muak tiap kali merasakan perilaku atau sifat - sifat aneh dari Kennand.
Sampai ia pernah berfikir, apakah sikap dan pembawaan konyol Reyfal telah menular pada sahabatnya ini ?. Entahlah, sekarang Alya harus bersiap - siap sambil menunggu Kennand. Mau tak mau dirinya harus menerima ajakan Kennand. Sebab saat dia ingin menolak tadi pun tak sempat di telfon.
Rencana awalnya Alya hanya ingin menyendiri selama waktu malam minggunya ini. Mungkin dia akan bermain basket, atau sekedar mendengarkan musik di kamarnya.
Tapi semua planningnya sudah tergagalkan karena Kennand. Alya juga heran, mengapa Kennand suka sekali mengajak atau merencanakan segala sesuatu dengan cara dadakan. Atau hanya dirinya saja yang tidak tahu, kalau Kennand sudah merencanakannya sebelum itu.
Tak mau pusing - pusing memikirkan Kennand, Alya mengambil sweater dan celana jeans biru panjang untuk dia kenakan. Setelah berganti pakaian dan mengaca di depan cermin, Alya mengambil tas selempangnya dan memasukan beberapa barang disana.
Seperti handphone, erhpohone, dan tak ketinggalan satu benda ini. Kalian masih ingatkah dengan barang favorit Alya?
Yapss, Alya suka membawa benda berisikan sebuah silet. Cutter, dia selalu membawanya kemana - mana. Sudah dari dulu Alya akrab dengan benda tajam satu itu. Bukan untuk menyelakai orang.
Melainkan suara gesekan silet saat terbuka dalam sebuah cutter, bisa memberikan rasa ketenangan tersendiri untuk Alya. Maka dari itu dia selalu membawanya dalam tas ketika berpergian.
Alya keluar dari kamarnya dan berjalan menuju ruang tamu. Sambil menunggu Kennand, Alya mengambil sebuah remot dan menyalakan tv berukuran delapan belas inch. Acara tv itu menyuguhkan sebuah berita. Berita itu berisikan informasi tentang seseorang pria yang berkorupsi di perusahan terkenal. Disana juga tertuliskan anak sematawayang dari pemilik pengusaha itu.
