Criminal Part 2

306 28 0
                                    

Peringatan : Hanya cerita karangan author, tidak ada kaitannya dengan Taeil Doyoung maupun Yangyang RL
Alur cerita hanya Tuhan dan author yang tau hehe:>
Update tidak menentu, tergantung mood author, jangan lupa vote dan comment!!!

Ada sedikit selfharm dan tusuk-tusukkan (bukan Nanu 🙄)

____

____

____

Brak!

Pemuda manis itu kaget dengan dobrakan pintu di depannya, menampakkan muka lelah dan baju kusut yang dipakainya.

"Moon Taeil!!" Teriak pemuda itu, Doyoung karena sudah mengagetkannya.

Doyoung berdiri dan menghampiri orang yang disebut Taeil itu, menutup pintunya dan menatap muka Taeil yang lelah.

"Kau mau lagi?" Tanya Doyoung, sedangkan Taeil terus mengamati lengan Doyoung. Terdapat 5 goresan memanjang di lengan kanan dan 7 goresan kecil di lengan kiri.

"Tidak." Taeil menggelengkan kepalanya, lalu segera pergi ke kamarnya.

Doyoung menghela nafas, dia tau persis kebiasaan Taeil. Dia sudah hampir 5 bulan disini, dan mungkin Taeil tidak akan melepaskannya. Rantai itu sudah tidak membelenggu kaki Doyoung, Taeil menepati syaratnya.

Sudah 30 menit, Taeil mengurung diri di kamar, Doyoung semakin khawatir karena biasanya jika Taeil pulang dia akan mengganti baju dan keluar dari kamar. Memang ada ganti baju selama 30 menit?

Doyoung memberanikan diri untuk mengetuk pintu kamar Taeil. Terakhir kali dia mencoba untuk mengetuk pintu kamar, dia berakhir dengan Taeil yang menggoreskan pisaunya sepanjang lengan Doyoung.

Tok! Tok! Tok!

"Tae? Kau baik-baik saja kan?" Doyoung mulai mengetuk pintu, di dalam hatinya dia berharap kejadian dulu tidak terulang lagi.

Dia mencoba untuk membuka kenop pintu, terbuka! Tumben saja biasanya Taeil mengunci pintunya.

Doyoung membuka pintu, menampakkan Taeil yang terduduk di kasur membelakangi pintu. Dia berusaha mendekat, ingin mengetahui apa yang dilakukan 'penculiknya' ini sampai-sampai dia tidak mengetahui keberadaannya.

Doyoung menutup mulutnya kaget, di dekat Taeil berserakan tisu dengan bercak merah di permukaannya. Darah masih mengalir dari permukaan kulit Taeil, bahkan kemeja yang dipakai sekarang sudah tidak bersih lagi karena darah yang kemana-mana.

Di tangan kanan Taeil masih menggenggam pisau lipat yang selalu dia bawa kemanapun dia pergi, sedangkan badan Taeil mulai melemas.

"Taeil? Moon Taeil! Kau mendengarku??" Teriak Doyoung, dia sedikit mengguncang bahu Taeil agar pria itu mendapatkan kesadarannya.

Doyoung berlutut di depan Taeil, mengambil beberapa tisu untuk membersihkan darah yang masih mengalir itu. Dia meringis, menatap kasihan kepada Taeil saat dirinya membersihkan lengan itu.

"Bersihkan dirimu Moon, aku akan menunggumu di depan untuk mengobatimu." Doyoung membereskan tisu-tisu yang bertebaran di sekitar Taeil, lalu keluar kamar dan membuang tisu di dapur.

Taeil keluar kamar dengan kaos tipis dan celana pendeknya, terlihat jika Doyoung baru saja mengambil kotak obat yang disimpan oleh Taeil.

"Kemari lah!" Taeil terlalu fokus memperhatikan Doyoung, bahkan dia tidak sadar jika Doyoung sudah berada di sofa, segera saja Taeil duduk disebelahnya.

"Kemari kan tanganmu." Doyoung menarik tangan Taeil, dan mulai mengobati lengan Taeil yang terluka. Sedangkan Taeil hanya melamun.

"Doyoung."

FAMILY STORY'S [ILYOUNG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang