Party

287 28 0
                                    

Peringatan : Hanya cerita karangan author, tidak ada kaitannya dengan Taeil Doyoung maupun Yangyang RL
Alur cerita hanya Tuhan dan author yang tau hehe:>
Update tidak menentu, tergantung mood author, jangan lupa vote dan comment!!!

Ada Nanu Nanu nya, minor menjauh aja

____

____

____

"Sayang! Aku pulang." Dia berteriak dari depan apartemen dan menaruh sepatu pada raknya, kemudian pria manis itu membantu untuk membawakan jaket dan juga tas nya.

"Tumben sekali terlambat, mampir kemana?" Tanya pria itu sambil menggantung jaket dan menaruh tas di sofa.

"Tidak, aku hanya mampir ke perpustakaan, kau tau bukan dosen ku itu bagaimana?" Muka itu terlihat lesu, mungkin karena melihat tumpukan kertas yang di berikan oleh dosen killer nya.

Pria manis itu tersenyum, kemudian menghampiri seseorang yang menjadi kekasihnya itu, memberi kecupan di wajah dan rahang, seolah-olah memberikan semangat kepada kekasihnya.

"Aku tau, mandilah dulu aku sudah menyiapkan air hangat, aku akan memasak makan malam." Seseorang itu mengecup sekilas bibir pria di depannya, membuat semburat merah di pipinya.

"Baiklah, aku mandi dulu." Seseorang itu langsung menuju salah satu kamar yang berada disana, sedangkan pria manis itu langsung menuju dapur untuk memasak makan malam.

30 menit berlalu, namun kedua orang itu masih sibuk dengan urusannya sendiri. Sampai pada akhirnya sebuah tangan melingkar ke pinggang ramping tersebut, dan menumpukan dagunya di bahu sempit.

"Astaga- kau mengangetkan ku." Pria itu, Doyoung memukul pelan tangan yang berada di pinggangnya.

"Kau memasak apa? Wanginya sudah tercium dari kamar." Kekasihnya, Taeil mulai mengeratkan pelukannya dan menciumi sepanjang leher Doyoung, membuat empunya menggeliat kegelian.

"Hanya makanan kesukaanmu, itu saja." Doyoung tetap fokus pada masakan di depannya, sesekali dia mengusap tangan Taeil.

"Baiklah, aku akan tunggu di meja makan." Taeil mengecup sekilas pipi Doyoung dan langsung menuju meja makan.

*****

"Ini, makanlah." Doyoung meletakkan makanan di depan Taeil, dan kemudian duduk di depannya.

"Cobalah, bagaimana rasanya?" Doyoung menatap Taeil yang tengah mencoba masakannya. Seketika raut Taeil berubah sedikit muram.

"Kenapa? Apa masakanku tidak enak?" Taeil membalas tatapan Doyoung, dan mengangguk.

"Seperti biasa, semakin hari semakin enak." Doyoung tersenyum, dia kira Taeil tidak akan menyukai masakannya.

"Oh iya, besok kau kelas pagi?" Doyoung mengangguk, lalu mulai mengambil piring dan lauk untuk dirinya sendiri.

"Aku akan mengantarmu, besok aku tidak ada kelas." Taeil tersenyum, mengambil segelas air putih, Doyoung melarangnya untuk minum cola di malam hari.

Doyoung mengangguk, setelah itu hanya suara dentingan garpu dan sendok di ruangan itu. Taeil menaruh piring dan gelas nya di wastafel, lalu mulai mencucinya dan kembali lagi untuk menatap Doyoung yang sibuk makan.

FAMILY STORY'S [ILYOUNG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang