FAMILY STORY'S [ILYOUNG]

Criminal

Peringatan : Hanya cerita karangan author, tidak ada kaitannya dengan Taeil Doyoung maupun Yangyang RL
Alur cerita hanya Tuhan dan author yang tau hehe:>
Update tidak menentu, tergantung mood author, jangan lupa vote dan comment!!!

____

____

____

"Aish! Kenapa mereka begitu tega meninggalkan ku dan membiarkanku tertidur!?" Pria manis itu menggerutu sepanjang jalan, sambil sesekali dia menendang kerikil kecil di depannya.

"Mana jam segini ngga ada bus lewat." Pria itu kembali menggerutu, menyalahkan kedua temannya yang tidak membawanya pulang, atau pun membangunkannya.

Iya, dia tertidur hampir 4 jam di dalam kelas tadi. Jadi saat pria itu terbangun, kelas sudah sepi, hanya beberapa mahasiswa yang berkeliaran di depan kelasnya. Hari yang sangat sial.

"Kalo naik taksi, uangku mungkin hanya cukup untuk makan besok, taksi juga jarang lewat sini." Pria itu melihat kanan-kiri nya, tidak ada kendaraan yang lewat. Mungkin hanya satu atau dua motor.

"Tapi kalau jalan bisa sampe satu jam." Dia nampak berpikir, handphonenya juga mati.

"Dahlah! Daripada tidur di jalanan." Dengan kesal, pria itu menembus kegelapan malam

*****
Hampir setengah jam pria itu berjalan, tapi perjalanan ke apartemennya masih beberapa kilometer lagi.

Pria itu memutuskan untuk mencari jalan pintas, berbelok di gang sempit yang minim penerangan. Mau tidak mau dia lewat gang kecil itu, karena itu jalan satu-satunya.

Tap! Tap! Tap!

Pria itu membeku, langkahnya terhenti saat telinganya tidak sengaja mendengar suara langkah dari belakangnya.

Dia menoleh ke belakang, tidak ada siapa-siapa, mungkin hanya orang yang lewat depan gang saja pikir pria itu.

Tidak mau berlama-lama, dia berjalan santai walaupun bulu kuduk nya sudah berdiri, berusaha mengabaikan pohon-pohon dan suara yang menurutnya aneh.

Tap! Tap! Tap!

Suara itu terdengar lagi, pria itu benar-benar ingin berlari karena degup jantungnya yang sudah tidak terkontrol.

Dia ingat! Dia pernah membaca jika ada yang mengikutinya, berbelok ke kanan sebanyak 4 kali. Jika orang itu masih mengikutinya, berarti memang dia ada yang dibicarakan serius.

Pria itu mencoba teknik tersebut dengan lari, dia benar-benar takut dengan keadaan sekarang.

Dia berlari, sesekali menengok kebelakang apakah ada orang yang mengejarnya. Pria manis itu kaget saat melihat seseorang yang berlari santai, namun berlari ke arahnya.

Pada belokan pertama, orang itu masih sama.

Belokan kedua, pria itu melihat jika seseorang tersebut sudah memelankan larinya, dan mungkin sebentar lagi akan berbalik badan.

Pria itu terlalu fokus melihat ke belakang, hingga dia tidak sadar jika di belokan ketiga, saat dia menghela nafas lelah dan menatap ke depan, dia di kejutkan dengan seseorang tersebut yang menyeringai.

Dia mundur, terlalu takut. Terlambat, saat dia ingin lari menuju jalan tadi, namun ada tangan yang menyekap mulutnya membuatnya kesulitan bernapas. Pria itu ingat, sebelum dia pingsan, seseorang itu membuka topengnya dan tersenyum remeh.

*****

"Eungh...." Pria itu melenguh saat tersadar dari pingsannya, mulai membiasakan cahaya dari ruangan tersebut.

Saat menggerakkan tubuhnya, dia sadar jika hanya kakinya yang terikat dengan menggunakan rantai, pria itu bernapas lega karena pakaiannya masih lengkap, hanya saja barang-barangnya mungkin terjatuh waktu pingsan.

Pintu di pojok ruangan itu terbuka, menampakkan seseorang dengan Hoodie, Jeans dan masker hitam, membuat pria itu takut dengan aura yang di keluarkan oleh seseorang tersebut.

"Sudah bangun ternyata, siapa namamu?" Tanya seseorang itu.

"K-kim Doyoung." Jawab pria yang memperkenalkan dirinya sebagai Doyoung.

"Okey Kim Doyoung, jarang ku menemukan korban se imut dirimu." Dia menyeringai.

Doyoung mulai berpikir. Korban? Siapa yang dia maksud korban? Apakah dia yang sering menculik orang untuk memuaskan hasrat nya? Atau melakukan BDSM kepada korbannya? Mungkin seperti itulah pikiran Kim Doyoung. Dan sekarang dia benar-benar takut sekarang, tidak adakah orang yang ingin menolongnya?

"Jadi, s-siapa namamu t-tuan?" Doyoung bertanya balik.

"Moon Taeil." Seseorang itu melepaskan maskernya, lalu menatap tajam kearah Doyoung.

Doyoung terdiam, kenapa orang tampan didunia ini kebanyakan penjahat!? Apakah tidak ada yang lain?

"Kalau begitu, k-kenapa kau menculik ku?" Doyoung meringkuk, orang di hadapannya tidak berhenti untuk menyeringai.

"Tidak ada, cukup kau memberikan lengan dan pahamu itu." Taeil mengeluarkan pisau lipat dari saku belakangnya.

Doyoung kaget, semakin takut dengan orang di depannya ini. Perlahan Doyoung berjalan mundur, namun rantai yang mengikat Doyoung hanya sekitar 2 meter panjangnya.

"No!! Sampai kapanpun aku tidak akan pernah mengeluarkan setetes darahku untuk pria gila sepertimu!!" Doyoung menunjuk ke arah Taeil, dan Taeil hanya tertawa kecil dan mulai mengarahkan pisau lipatnya ke arah Doyoung.

"Aku bisa saja menusukkan pisau ini ke dada mu sekarang, sederhana okay? Kau memberikan apa yang ku sebutkan tadi, atau kau meregang nyawa sekarang?" Tatapan Taeil berubah, yang awalnya biasa saja sekarang penuh dengan emosi.

Doyoung tampak berpikir, dua-duanya bukan pilihan yang menguntungkan bagi dirinya, mungkin untung bagi Taeil namun tidak bagi Doyoung.

"B-baiklah, dengan satu syarat." Taeil mengernyit, lalu menurunkan pisaunya dan mulai menyimpannya ke saku.

"Apa?"

"Lepaskan rantai ini, kau tau? Ini sangat menggangguku." Doyoung sedikit meringis saat menggerakkan kakinya, karena rantainya yang terlalu kuat.

"Semudah itu Kim Doyoung? Setelah 1 Minggu aku akan melepaskan dirimu dari rantai itu." Taeil tersenyum miring, lalu berjalan keluar dari kamar tersebut.

"Dan satu lagi, jangan coba-coba kau membuka pintu dan lemari di sebelah mu, atau kau akan menyesal." Ucap Taeil sebelum dia benar benar menutup pintu tersebut meninggalkan Doyoung seorang diri.

Doyoung terduduk lemas di kasur sebelahnya, dia tidak habis pikir, kenapa semuanya terjadi terlalu cepat?

"Sialan kau Moon Taeil!!"

TBC or End?

*****

Hiyahiyahiya di gantung😘

Tunggu aja😌

Enjoy❤️