╔═════ஓ๑♡๑ஓ═════╗
•1• Nyatanya cinta buta itu memang ada.
"Bodoh!"
"Aku tahu,"
Deburan ombak terus bersahutan menjadi saksi bisu perdebatan dua insan yang tengah menghabiskan waktu mereka di pesisir pantai. Karang karang besar tempat mereka mendudukkan bokong mereka terus bergesekan dengan akar akar pohon bakau yang sudah hampir mati.
Surai pendek gadis berseragam sekolah itu mengibas tertiup angin pantai yang lumayan kencang saat itu. Manik mata hitam nya terus terfokus pada langit senja yang menampakkan semburat jingga nan indah dengan Sang Surya yang perlahan ingin menghilang tergantikan gelapnya malam.
Laki laki jangkung di samping nya terus berdecak seraya mengacak gusar rambut cokelat panjang nya. Garis tegas pada rahangnya yang tajam membuat ketampanan nya tak berkurang sedikit pun. Tak heran jika ia punya banyak penggemar di sekolah nya.
"Aku heran, kenapa kau bisa menyukai laki laki brengsek itu?!"
"Jangan menyebutnya brengsek, El. Dia adalah tunangan ku."
"Aku masih tak habis pikir. Kenapa Ayah malah menjodohkan mu dengan laki laki yang bahkan tak mau menatap mu!"
Rai. Gadis yang sejak tadi mencoba untuk menenangkan dirinya kembali tersungut atas ucapan kembaran nya satu ini. "Itu keputusan Ayah. Aku harus menurutinya."
"Meski kau tau kau tidak akan bahagia? kau itu terlalu naif. Najis!"
"Aku menyayangi Ayah. Apapun keputusan nya pasti baik untuk ku."
"Apa kau lupa saat pesta pertunangan mu kemarin? laki laki itu bahkan meninggalkan mu meski pesta belum berakhir."
"Positif saja. Mungkin dia sedang ada urusan."
"Terserah kau saja. Aku sudah lelah menceramahi mu!"
"Aku tidak pernah meminta ceramah dari mu, El!"
"Berisik! aku mengkhawatirkan mu, bodoh!"
Pletak
Rai memukul kepala Elvern sekuat tenaga. Berniat menyadarkan laki laki itu agar tidak terus terusan berkata kasar seperti itu padanya.
"Sakit! kau harusnya bisa bersikap lebih sopan pada yang lebih tua dari mu!"
Rai memutar bola matanya malas. "Kau hanya lebih tua 5 menit dariku!"
"Tetap saja aku lebih tua dari mu!"
"Terserah!"
Meski keduanya adalah anak kembar, tetapi karakter dan sifat mereka sangat lah berbeda. Rai adalah sosok gadis yang lembut dan periang. Berbanding terbalik dengan Elvern yang sudah seperti pemeran antagonis di sebuah film. Walau ia memiliki wajah yang imut, tapi dia terlalu kasar dan dingin. Ucapan nya terlalu menusuk begitu juga dengan tatapan matanya. Tapi terkadang ia juga punya selera humor yang bisa membuat siapa pun tertawa karena nya. Rai sering menyebutnya duality.
Wajah mereka memang tak terlalu mirib. Tapi karena bentuk bibir dan warna netra mereka yang sama membuat sekilas mereka mirib satu sama lain. Ditambah dengan panjang rambut mereka yang sama. Bedanya hanya warna rambut mereka. Jika Rai memiliki surai abu abu, dan Elvern yang memiliki surai cokelat gelap.
"Ayo pulang! Ayah pasti sudah menunggu kita!" ajak Rai yang sudah berdiri dari duduk nya.
"Tch, padahal aku masih ingin tidur disini."
"Kau gila? jika kau tidur disini, maka orang orang akan berasumsi kalau kau mati terdampar!"
"Mereka akan berpikir bahwa aku adalah seorang malaikat yang tak sengaja terjatuh dari surga. Mengingat wajahku yang tampan dan tubuhku yang tegap."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fiance✔️
Fanfiction╭┈─────── ೄྀ࿐ ˊˎ- ╰┈➤ ❝ [ 𝐌𝐲 𝐅𝐢𝐚𝐧𝐜𝐞 ] ❞ 🖇·˚ ༘ ┊͙[Ⓙⓔⓐⓝ Ⓚⓘⓡⓢⓒⓗⓣⓔⓘⓝ ] ! ˊˎ . . . ⇢ ˗ˏˋ [ Benar atau salah aku memang tidak pernah mencintaimu. Walau kau terus mengurungku dalam sebuah ikatan yang bahkan tak pernah aku inginkan. Hanya demi...