15 | Dingin

150 25 0
                                    


..••°°°°••..

•15• I'm sorry, you hurts me for a thousand times, i can't handle it all anymore

Musim dingin di hari pertama bulan Desember sudah tiba. Salju memang belum turun, tapi udara pagi ini sudah cukup dingin. Para siswa SMA Zervard tengah melakukan aktivitas nya masing masing sebelum bell pulang sekolah berbunyi. Ada yang sudah mendahului pulang, ada yang tengah bersiap siap untuk pergi ke rumah mereka. ada juga yang masih belajar dengan bebas.

Sejak tadi, kelas XI Bahasa 1 sudah ricuh karena tak ada guru sama sekali di kelas mereka. Banyak siswa yang tengah berlarian dan bermain sampai menimbulkan keributan. Seorang laki laki berkepala plontos sedang asik menjilati permen nya sembari mendengarkan lagu lagu galau yang membuat gadis brunette disamping nya bergidik.

"Sejak kemarin kau selalu saja memutar lagu lagu galau. Bukan nya kau yang bermasalah dan merasa sedih, itu malah membuat ku depresi!" gerutu Sasha kesal. Pasal nya Connie terus saja memutar lagu galau dengan volume tinggi di samping nya.

Connie memutar bola mata malas. "Menjauhlah dari ku jika kau tidak ingin mendengar nya!"

"Kau bahkan membuat orang orang di sekitar mu merasa mual, Connie!"

Laki laki itu berdecak lalu melihat ke sekeliling nya. Benar saja, karena lagu yang ia putar, murid murid yang duduk di sekitarnya malah menghadiahi nya tatapan tajam. "Iya iya akan aku matikan!"

Rai terkekeh kecil. "Kau ini ada ada saja. Sudah seperti sedang putus cinta."

"Oh ayolah! aku adalah laki laki tampan yang tak akan pernah galau!"

"Wow benarkah?! bukankah kau habis di tolak oleh Mina, ya?"

"Sasha kau?!"

"Benar begitu, Connie? aish kasihan sekali!" ujar Rai diakhiri kekehan membuat Connie mencak mencak kesal.

Kringggggg

Bell sekolah akhirnya berbunyi menandakan semua siswa harus segera meninggalkan sekolah dan pulang ke rumah mereka masing masing.

"Sudahlah jangan kesal begitu, aku akan membelikan mu piscok hari ini!" rayu Sasha.

Netra Connie berbinar. "Benarkah? terimakasih banyak! kau ini memang terbaik!"

"Itu juga karna kau terlihat suram setelah dia menolak mu."

Rai menggeleng heran. "Kalian memang definisi sahabat yang sebenarnya."

"Tentu saja! ngomong ngomong? kau tidak ikut?"

"Tidak, aku harus menemui Jean."

"Ah iya kalian kan sudah dekat sekarang!"

Pipi gadis itu bersemu. "Y-ya wajar saja, kan, Sasha?!"

"Hahahaha iya iya, yasudah aku dan Connie pergi dulu, bye!"

"Bye!"

Rai melangkahkan kaki jenjang nya keluar dari kelas, menuju kelas XI IPS 3. Hari ini ia ingin mengatakan hal yang penting pada tunangan nya itu. Jean juga sempat meminta nya untuk menunggu diri nya saat pulang sekolah.

Ia menghela napas panjang saat sudah berada di depan kelas Jean. Tangan nya tergerak membuka pintu nya, pelan. Laki laki itu pasti sudah menunggu nya di dalam.

"Bagaimana? apa kau suka?" tanya seorang gadis yang tengah duduk di atas meja guru dengan sebuah laptop berisi rekaman sebuah video di depan nya.

"... kau berniat menyebar nya?" tanya laki laki yang berdiri di depan laptop.

My Fiance✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang