9 | Pernyataan

153 22 0
                                    

..••°°°°••..

•9• Aku sudah terlanjur terlena terlalu dalam. Bahkan melupakan nama mu saja aku tak akan sanggup.

"Oi, Reiner! bukankah kau seharusnya menyatakan perasaan mu pada nya sekarang? kau itu terlalu lama membuang buang waktu!"

Laki laki bertubuh kekar yang tengah merebahkan tubuhnya diatas kursi panjang di rooftop, kembali berdecak sebal. Ia melempar rokok nya yang sudah habis ke sembarang arah. "Manusia macam apa kau ini? aku jadi kasihan pada gadis itu. Bahkan kau yang adalah ─ tunangan nya saja malah memaksa laki laki lain untuk menjadi kekasih nya!"

Jean memutar bola mata nya malas. Ia menyandarkan punggung nya pada pintu rooftop sambil mengunyah permen karet. "Kau menyukai nya bukan? maka katakan saja padanya. Lalu jauhkan dia dari ku."

Reiner. Laki laki itu menegakkan tubuhnya, menggeleng heran setelah mendengar ucapan laknat yang keluar dari mulut berdosa Jean. "Kau seharusnya menghalangi ku agar tidak mendekati tunangan mu itu, Jean!"

"Aku tidak peduli. Aku membenci nya."

Benar. Reiner tahu betul jika Jean sangat membenci gadis itu. Dan kebetulan sekali Reiner menyimpaan perasaan pada Rai sejak pertama kali menginjakkan kaki di SMA Zervard. Saat gadis itu menolong nya dengan sangat tulus saat ia harus dihukum membersihkan kamar mandi karena terlambat datang pada waktu MPLS.

Bisa dibilang, jika dirinya jatuh cinta pada pandangan pertama. Dan sial nya, ia harus mengubur perasaan nya dalam dalam saat mengetahui Jean sudah bertunangan dengan gadis yang dicintai nya.

Pernah, mereka hampir saja bertengkar saat Reiner mendengar pertunangan Rai dan Jean. Tetapi, dengan keras Jean mengatakan jika dia membenci gadis itu. Itu cukup membuat Reiner terkejut bukan main.

Perawakan tinggi yang sejak tadi diam, mulai bergeming. "Kau kejam sekali, Jean."

"Tch, aku memang tidak pernah menyukai nya sejak awal."

"Tapi ... dia mencintai mu, kan?"

Jean mengedik acuh. "Dia mencintai orang lain."

Manik mata Reiner dan Bertholdt serempak membola, tak percaya dengan apa yang diucapkan laki laki semi berantakan itu. "Kau tau dari mana?" tanya Reiner penasaran.

"Dia sendiri yang bercerita padaku saat di rumah sakit."

"Yang benar saja?! apakah kau tidak curiga? mungkin saja itu hanya kebohongan agar kau merasa cemburu!"

"Untuk apa dia melakukan nya? dia bahkan tau kalau aku membenci nya. Jadi, dia tidak akan mendapat keuntungan apapun dari itu."

Bertholdt manggut manggut setuju. "Kau ada benar nya juga. Tapi, apa dia pernah mengatakan jika dia membencimu juga?"

Jean menggeleng. "Dia hanya diam. Bahkan dia terlihat biasa biasa saja saat aku pergi bersama Pieck."

Reiner kembali berdecak. "Jadi ... dia memang mencintai orang lain,"

"Sayang nya orang yang ia cintai juga membenci nya." celetuk Jean membuat kedua sahabatnya itu kembali mendelik.

"Kenapa jadi semua orang membenci nya?!" ucap Reiner dengan suara nya yang naik beberapa oktaf.

"Entah. Kau sendiri pasti tau, kan, kenapa aku membenci nya?"

Reiner menghela napas panjang. "Aku tau,"

"Sial nya, Rai sangat mirib dengan nya. Itu membuat ku menjadi frustasi!"

Bertholdt berdehem pelan. "Sepertinya kau masih tidak bisa melupakan nya."

My Fiance✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang