..••°°°°••..
•11• Jika saja aku tetap diam, kau tidak akan pernah melihat ke arah ku.
Tangan nya kini sudah di penuhi setumpuk barang barang berat yang ia bawa sejak tadi. Padahal toko besar itu menyediakan keranjang belanja di sudut toko nya. Namun, dengan tega nya Jean malah meminta nya agar membawa semua nya di tangan nya sendiri.
Jean tampak tengah bingung menilik dua buah topi berwarna hitam dan merah yang di hiasi dengan manik manik berkilauan di tiap sisi nya. "Menurut mu, lebih bagus yang mana?" tanya nya pada Rai.
Rai menyembulkan kepalanya yang tertutup oleh barang barang Jean. "Hitam lebih bagus, dia pasti menyukai nya."
"Baiklah aku akan memilih ini."
Jean mengajak Rai ke sebuah toko pakaian dekat pusat perbelanjaan. Tentunya bukan untuk membelikan Rai pakaian atau mengajak nya berbelanja. Ia mengajak Rai untuk memilih hadiah untuk ulang tahun Pieck beberapa minggu lagi.
Padahal ulang tahun gadis itu masih lama. Tapi, ia tampak sangat bersemangat saat memilihkan barang untuk kekasih nya itu. Bahkan ia meminta tunangan nya sendiri untuk memilihkan pakaian yang cocok untuk Pieck.
Jika orang lain berada di posisi Rai saat ini, entah sudah seperti apa perasaan nya. Rai, yang tadi nya menangis tak henti karena sikap kasar Jean padanya, kini ia harus memasang wajah seakan dia baik baik saja dan kejadian di gudang tadi tidak pernah terjadi.
Rai menghentikan langkah nya tepat di samping Jean yang tengah menatap sebuah dress berwarna putih dengan pita yang panjang di bagian pinggang nya. Lali laki itu bersedekap sambil menilik nya lalu melambaikan tangan nya pada salah satu penjaga toko yang kebetulan berada di dekat sana.
Penjaga toko itu berlari kecil menghampiri nya. "Ada yang bisa saya bantu?"
"Tolong berikan aku satu yang seperti ini. Ukuran nya sesuaikan dengan gadis di belakang ku." ucap Jean seraya menunjuk Rai yang mengernyit bingung.
"Baik, Tuan. Tunggu sebentar,"
Sang Penjaga toko menghilang di balik sebuah ruangan yang sepertinya digunakan sebagai ruang penyimpanan. Sementara Rai masih diam di tempat yang sama sejak tadi.
Tak butuh waktu lama, penjaga toko tadi kembali dengan sebuah gaun berukuran lebih besar di tangan nya. "Ini, Tuan."
Jean tak langsung mengambil nya. Ia malah berbalik dan mengambil alih barang barang yang dibawa Rai membuat gadis itu terkejut. "A-ada apa?"
"Cobalah baju itu. Aku ingin kau memakai nya saat ulang tahun Pieck."
Jadi maksudnya, dia akan membawa Rai ke ulang tahun gadis menyebalkan itu? entah apa yang ada dipikiran nya!
Rai hanya mengangguk lalu mengambil dress putih itu dari tangan si penjaga toko. Ia melangkah masuk ke arah ruang ganti yang sudah sepi. Sementara Jean menyerahkan barang barang tadi pada penjaga toko untuk segera di bungkus kado.
Ia berjalan mendekati ruang ganti seraya memeriksa ponsel nya yang bergetar sejak tadi menandakan ada pesan masuk dari kekasih nya itu. Jean berdecak saat membaca pesan pesan yang muncul.
"Tch, gadis ini banyak maunya." gerutunya kesal sembari menyandarkan punggungnya di sisi ruang ganti. Ia terfokus pada layar ponselnya, membalas pesan pesan yang terkirim hari ini. Sesekali ia menggerutu karena beberapa guru yang terus menghubungi nya soal tugas tugas yang belum ia kerjakan.
Pintu ruang ganti berdecit, lalu terbuka lebar menampakkan seorang gadis bergaun putih dengan pita panjang di bagian pinggang nya. Kaki jenjang nya tampak mulus dan bahu lebar nya yang terekspos walau tertutup kain transparan tipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fiance✔️
Fanfiction╭┈─────── ೄྀ࿐ ˊˎ- ╰┈➤ ❝ [ 𝐌𝐲 𝐅𝐢𝐚𝐧𝐜𝐞 ] ❞ 🖇·˚ ༘ ┊͙[Ⓙⓔⓐⓝ Ⓚⓘⓡⓢⓒⓗⓣⓔⓘⓝ ] ! ˊˎ . . . ⇢ ˗ˏˋ [ Benar atau salah aku memang tidak pernah mencintaimu. Walau kau terus mengurungku dalam sebuah ikatan yang bahkan tak pernah aku inginkan. Hanya demi...