..••°°°°••..
•17• I was said that i hate you, but my heart still into you
"Terimakasih, Rai!" ujar Bertholdt seraya mengambil alih semangkuk mie instan dari tangan Rai.
Rai mengangguk lalu duduk diantara teman teman nya, dibawah lampu temaram, di luar sebuah mini mart. Badai salju baru saja berakhir dua jam yang lalu, setelah sekolah berakhir. Kebetulan Rai dan dua sahabatnya, serta Reiner dan Bertholdt juga datang ke minimart yang sama untuk mengisi perut kosong mereka.
Suhu semakin rendah, membuat mereka harus mengenakan mantel tebal untuk melindungi tubuh mereka dari udara dingin. Mereka tak langsung pulang ke rumah karena ingin menghabiskan waktu luang mereka dengan makan makan bersama.
Connie yang sejak tadi asik melahap mie nya, mulai mencomoti keripik kentang milik Rai. "Kenapa kalian hanya berdua?" tanya Connie pada seorang laki laki bertubuh kekar yang tengah menyesap kopi nya.
"Jean pulang bersama Pieck." saut Reiner sambil menatap kearah Rai.
"Begitu ... kau mau makan kue juga?" tanya Connie lagi seraya menggeser sebungkus kue kecil yang ia beli tadi.
Reiner menggeleng. "Aku sedang diet ketat."
"Woah! kau sedang diet? padahal tubuh mu sudah sebagus itu!" celetuk Sasha yang sejak tadi asik dengan ritual makan nya.
"Dia bukan diet. Tapi diabetes! hahahaha!" cerca Bertholdt.
Semua orang serentak tertawa, terkecuali Rai yang hanya tersenyum kecil. Mood nya benar benar sedang tidak baik beberapa hari terakhir ini. Kekalutan di benak nya membuatnya lebih sering terlihat murung. Tidak se ceria biasanya.
Ia menyesap kopi yang sudah tinggal setengah cup lagi lalu menghela napas panjang. Tangan nya terulur menarik sebuah pena miliknya yang tertancap di dalam gundukan salju. Baru ia mendongak hendak menegakkan tubuh nya, perawakan tinggi yang tak asing bagi nya menginjakkan kaki tepat di depan nya.
Buru buru ia beralih dan menggeser tubuh nya lebih dekat dengan Bertholdt yang kebetulan duduk di samping nya.
"Datang juga kau akhirnya," ujar Reiner pada Jean.
Jean mengerjap lalu mendudukkan bokong nya di sisi Rai, begitu juga dengan Pieck yang sejak tadi hanya diam dan tersenyum kecil.
"Oi, Jean! Ibu mu kemarin sempat memberi tahu ku kalau kau menjadi pendiam. Apa ada masalah? padahal kau tidak cocok menjadi pendiam!" ujar Connie yang merupakan anak dari teman Ibu Jean. Walaupun Connie juga sedang kesal padanya, tak di pungkiri bahwa masih ada rasa peduli pada laki laki yang sering ia sebut muka kuda itu.
Semua mata akhirnya tertuju pada Jean. Tapi tidak dengan Rai. Gadis itu bersikap seolah olah Jean hanyalah bagian dari udara yang tak perlu dianggap ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fiance✔️
Fanfiction╭┈─────── ೄྀ࿐ ˊˎ- ╰┈➤ ❝ [ 𝐌𝐲 𝐅𝐢𝐚𝐧𝐜𝐞 ] ❞ 🖇·˚ ༘ ┊͙[Ⓙⓔⓐⓝ Ⓚⓘⓡⓢⓒⓗⓣⓔⓘⓝ ] ! ˊˎ . . . ⇢ ˗ˏˋ [ Benar atau salah aku memang tidak pernah mencintaimu. Walau kau terus mengurungku dalam sebuah ikatan yang bahkan tak pernah aku inginkan. Hanya demi...