12 | Alkohol

161 23 0
                                    

..••°°°°••..

•12• Pada akhirnya aku akan luluh bersamaan dengan hatimu yang membeku

Kepalanya menyembul diantara kerumunan mencoba mencari seseorang yang ia kenal. Pesta sudah akan di mulai. Tapi yang mengundangnya bahkan tak memberinya sambutan. Villa besar itu dipenuhi orang orang yang tak ia kenal. Bahkan ia tak melihat satu pun murid SMA Zervard yang berlalu lalang.

Jika ditilik lagi, pakaian nya adalah pakaian tersopan diantara semua orang di dalam pesta. Semua orang terlihat asing bagi nya. Kecuali sepasang kekasih yang tengah berbincang di dekat meja yang dipenuhi makanan. Sementara Rai, ia bahkan tak bisa menyesuaikan dirinya diantara orang orang berpakaian minim dan beberapa undangan laki laki nya yang menatap nya penuh nafsu.

Sretttt

Rai tersentak. Ia berbalik mencoba mencari tahu siapa gerangan yang menarik lengan nya sembarangan. "Kau? disini juga?" tanya Rai saat sudah bisa melihat pelakunya.

Laki laki bertubuh tegap itu mengangguk. "Aku dan Bertholdt juga diundang."

"Begitu, dimana Bertholdt?"

"Dia sedang ke kamar mandi membenahi pakaian nya."

"Aku pikir aku akan sendiri lagi disini."

Reiner mengangkat sebelah alis nya lalu mengedarkan pandangan nya keseluruh penjuru ruangan. Ia menangkap netra hazel yang kebetulan juga tengah menatap nya. "Sialan itu bahkan tak menyambut mu." ucap Reiner.

Rai terkekeh seraya mengibas ngibaskan tangan nya. "Ah tidak masalah! mereka pasti sedang sibuk!"

"Apa kau ingin minum?"

"Boleh,"

"Ayo, akan aku antar."

"Sebelum nya, aku harus memberikan ini dulu pada Kak Pieck," ujar Rai seraya menunjukkan sebuah kotak berukuran sedang yang dilapisi kain sari lembut dan juga pita. Bahkan hanya di lihat dari kotak nya saja semua orang tahu jika hadiah itu sangat mahal.

Reiner mengangguk lalu mempersilakan Rai untuk berjalan lebih dulu. Rai mengangguk lalu melangkah mendekati tempat Jean dan Pieck berdiri di dampingi langsung oleh laki laki bersurai pirang itu, mereka berjalan beriringan.

"Hi?" sapa Rai sambil menyunggingkan senyum nya pada Pieck.

"Oh, Hi? kau datang juga ternyata!" ucap Pieck semringah seraya menegakkan tubuh nya.

Rai tersenyum. Ia menyodorkan hadiah nya pada Pieck. "Ini untuk mu, Kak."

Netra Pieck berbinar. "Untuk ku? indah sekali! boleh aku buka sekarang?"

"Tentu,"

Pieck membuka pita pengait kain tipis yang membalut kotak di dalam nya. Menghempas nya ke sembarang arah lalu menarik kotak berwarna hitam dari dalam sana. Ia membuka tutup kotak, "I-ini... pasti mahal sekali!"

"Ah tidak. Aku memilihnya khusus untuk mu. Aku harap kau menyukai nya."

"Tentu saja aku menyukainya!" Pieck langsung memeluk tubuh jangkung Rai, menenggelamkan tubuh mungil nya.

Rai tersenyum senang, membalas pelukan Pieck. Rai tentu tahu apa yang harus ia lakukan dan berikan pada gadis seperti Pieck. Jadi, sudah pasti Pieck tak akan membuang nya atau bahkan menjejalkan nya pada tempat sampah.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Fiance✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang