..••°°°°••..
•20• I wanna tell anyone that you are already mine
"Hentikan! kau memang tak punya harga diri!"
Jean tersungut. Emosinya memuncak karena kelakuan gadis mungil di depan nya yang sudah kelewat batas. Sejak tadi Pieck terus saja merancau, merengek meminta agar Jean membayarkan tagihan villa yang ia sewa. Jean yang dulu selalu memanjakan nya dan memberinya uang, membuat Pieck menjadi besar kepala dan tidak tahu malu.
Gadis itu mencak mencak kesal. "Sejak kau dekat dengan sialan itu, kau menjadi melupakan ku!"
Jean mendelik tajam. Menunduk menatap netra Pieck. "Siapa yang kau sebut sialan? apakah yang kau maksud adalah Rai? berkacalah sebelum kau berkata buruk tentang gadis yang jauh lebih baik darimu!"
"Kau memang laki laki brengsek!"
"Kau yang sudah kelewat batas! aku memberi mu kemewahan dan kenikmatan, dan sebagai gantinya kau malah mempermainkan ku juga, kan?! kau pergi bersama laki laki lain, kau juga merayu Porco dan Elvern. Kau tidak tau malu!"
"Itu karna kau tak memenuhi hasrat ku! kau bahkan terlihat jijik saat akan menyentuh ku!"
"Ya! karna aku tak pernah mencintai mu selama ini! apa kau puas?!"
Pieck terkejut. Netranya menatap nanar laki laki jangkung yang tengah membentak nya. "Itu karna kau hanya berniat mempermainkan ku, kan?"
Jean menyeringai. Ia terkekeh hambar membuat Pieck merinding mendengarnya. "Bukan kah kita impas? kau juga tak mungkin bisa mencintai satu-lelaki."
Pieck menelan saliva nya susah payah. Ia menunduk membiarkan Jean melenggang pergi meninggalkan nya. Kedua tangan Jean masih mengepal karena kesal dengan sikap gadis itu.
⋆ ☄︎.
·˚ * 🔭Sepasang sahabat itu tengah duduk anteng di sebuah kedai boba bernuansa klasik yang sedang sepi pengunjung karena kedai akan segeran tutup. Apalagi suhu di luar ruangan sedang sangat rendah dan juga dingin.
Levi tampak tengah sedang berbicara dengan seseorang lewat sambungan telepon. Bahkan dengan terang terangan ia berbicara di depan Rai yang tengah asik menyesap macha late yang langsung dibuatkan oleh Levi.
Mereka baru saja pulang dari membeli kebutuhan kedai. Kebetulan Rai juga membeli sesuatu di toko yang sama dengan Levi. Jadi, ia memutuskan untuk mampir sebentar ke kedai nya.
"Kau berbicara dengan siapa?" tanya Rai setelah Levi memutus sambungan telepon.
"Petra."
Rai hanya ber 'oh' ria. Belakangan ini, laki laki bersurai hitam legam itu memang sering menghabiskan waktunya dengan Petra. Teman sekelas Hange a.k.a siswi MIPA yang gila sains. Kemana mana, tiap ia melihat Levi, pasti selalu ada Petra disamping nya.
Terkadang Rai juga merasa jika Levi menjauhi nya. Entah itu hanya perasaan nya saja atau laki laki itu memang berniat menjauhi nya. Ia tak mau berpikir yang tidak tidak tentang Levi yang sudah ia anggap seperti kakak nya sendiri.
Dia selalu berusaha melindungi Rai sebagaimana seorang kakak melindungi adik nya. Tak jarang juga Levi akan datang dan dipaksa menginap oleh Lucas karena obrolan mereka yang nyambung.
"Kau terlihat dekat sekali dengan Petra."
"Dia kekasih ku."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fiance✔️
Fanfiction╭┈─────── ೄྀ࿐ ˊˎ- ╰┈➤ ❝ [ 𝐌𝐲 𝐅𝐢𝐚𝐧𝐜𝐞 ] ❞ 🖇·˚ ༘ ┊͙[Ⓙⓔⓐⓝ Ⓚⓘⓡⓢⓒⓗⓣⓔⓘⓝ ] ! ˊˎ . . . ⇢ ˗ˏˋ [ Benar atau salah aku memang tidak pernah mencintaimu. Walau kau terus mengurungku dalam sebuah ikatan yang bahkan tak pernah aku inginkan. Hanya demi...