Pagi Jaemin dihiasi dengan panggilan darurat dari ICU yang membangunkannya dari tidur singkatnya. Seperti biasa, ia ketiduran di mejanya dan hanya sempat menggosok gigi sebelum berlari sambil mengenakan jas putihnya.
Di ICU, Dokter Jeno dan dua dokter madya lain sudah berada di salah satu kamar pasien. Jaemin berusaha merapikan penampilannya sebelum menyelinap masuk tanpa suara.
"Saturasi oksigen?"
"Menurun, Dok. Tiga jam lalu, saat Dokter Jaemin mengecek, masih normal. Pasien masih bisa merespon dengan motorik. Mata juga masih peka terhadap cahaya." Suster Chaewon melaporkan. Ia mengedipkan sebelah mata ke arah Jaemin yang tersenyum simpul.
Dokter Jeno hanya berdehem sembari memperhatikan monitor yang menampilkan grafik yang menggambarkan kondisi pasien.
"Sepertinya ada masalah dengan katup jantungnya. Operasi sebelumnya berjalan lancar tapi tubuhnya butuh waktu beradaptasi dengan organ transplan. Terpaksa kita laporkan kepada Dokter Kun." Dokter Jeno memberi isyarat dan dokter madya mengangguk, lalu keluar untuk menghubungi dokter spesialis jantung.
"Jadwalkan tindakan secepatnya. Kirimkan update laporannya kepada saya. Jaemin," panggil Dokter Jeno.
"Ya, Dok?"
"Kita bicara dengan keluarga pasien."
Jaemin mengangguk. Dokter Jeno pun beranjak pergi. Namun saat melewati Jaemin, ia terhenti sejenak.
"Sebelum itu, cuci dulu mukamu," Dokter Jeno memberi isyarat ke sudut bibir Jaemin.
Jaemin terbelalak dan buru-buru mengusap wajahnya. Dokter Jeno geleng-geleng kepala sambil berlalu keluar. Dokter madya lainnya mengikuti sementara Suster Chaewon terkikik sambil menyenggol Jaemin. Wajah Jaemin langsung bersemu merah.
"Maaf, Sus. Saya ketiduran. Langsung lari ke sini setelah gosok gigi," ucap Jaemin saat mereka keluar dari ruangan pasien.
"Dokter nginep di doctor's lounge lagi? Padahal sudah ada ruang istirahat khusus, Dok," Suster Chaewon geleng-geleng kepala.
Jaemin hanya sanggup nyengir. Ia lalu permisi untuk mencuci muka dan merapikan rambut, lalu bergabung dengan Dokter Jeno yang menemui keluarga pasien di ruang tunggu.
"Kondisi pasien sudah stabil sebelumnya, tapi pagi ini, ada gejala bahwa keadaannya memburuk. Bisa dibilang ini adalah hari terburuk pasien. Saya menetapkan status kritis. Setelah ini, Dokter Kun yang akan mengambil alih sebab permasalahannya terletak pada katup jantung yang baru diganti tahun lalu. Selain itu, organ transplan berfungsi dengan baik sehingga bisa saya simpulkan kita tidak akan bertemu lagi di masa mendatang selama pasien bisa mengatasi masa kritis ini."
Jaemin menatap keluarga pasien yang tampak terpukul mendengar hal ini. Baru kemarin mereka merayakan operasi transplan yang sukses, tapi hari ini muncul masalah baru.
Ia ingin menghibur keluarga itu, tapi ia sudah pernah (sering) diomeli Dokter Jeno karena terlalu ikut campur dan bersimpati kepada keluarga pasien. Jadi ia memilih diam.
"Tolong selamatkan adik saya, Dok." Kakak pasien memohon.
Dokter Jeno hanya mengangguk. "Kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Selanjutnya, Dokter Kun yang akan menemui kalian." Lalu dengan anggukan samar, ia pun pergi. Jaemin hanya bisa membungkuk kepada keluarga pasien, lalu mengikuti langkah Dokter Jeno.
---
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Get Sick | NOMIN
FanfictionSewaktu pertama kali tahu kalau dia bakal jadi menjalani internship di NC Hospital, Na Jaemin tahu bahwa jalannya menjadi dokter tidak akan mudah. Meski begitu, ia yakin kalau dengan semangat dan kegigihan yang ia punya, ia bisa menjadi dokter spesi...