Amid the Chaos

15.8K 2.2K 334
                                    

Keesokan harinya, Jaemin tidak muncul saat jam kerjanya. Padahal Dokter Kepala hingga jajaran direksi rumah sakit mencarinya. Namun tak ada yang tahu di mana Na Jaemin berada. Hp-nya tidak bisa dihubungi dan ia tidak ada di paviliunnya.

Seharian Jeno sudah seperti orang gila yang berusaha berfungsi maksimal meski otak dan hatinya gusar bukan main.

Semalaman, ia, Haechan, dan Mark mencari Jaemin. Mereka mendatangi rumah Jaemin yang berjarak dua jam dari NC Hospital dan rupanya Jaemin tidak pulang sama sekali. Orang tuanya langsung gugup saat Haechan mengatakan bahwa tujuan kedatangan mereka adalah menemui Jaemin. Namun Haechan, Mark, dan Jeno berhasil meyakinkan bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Mereka tak ingin membuat keluarga Jaemin cemas.

Setelah itu, mereka melanjutkan pencarian ke seluruh penjuru kota yang bisa dijelajahi. Haechan sudah menelepon semua teman Jaemin yang ia kenal, dan tak ada satupun yang mengaku menemui Jaemin. Mark mencoba menghubungi koleganya dari berbagai rumah sakit, khawatir Jaemin sedang dirawat di salah satu rumah sakit. Jeno untuk pertama kalinya sepanjang sejarah karirnya menggunakan koneksi keluarganya untuk mencari Jaemin di daftar tamu hotel di kota mereka.

Namun pencarian itu membutuhkan waktu yang tak sebentar dan mereka terpaksa mencoba bekerja seperti biasa sebelum melanjutkan mencari Jaemin.

Kejadian menggemparkan itu masih menjadi topik pembicaraan yang hangat diperbincangkan. Semua orang bertanya-tanya di mana Jaemin berada. Pendapat bermunculan terkait dengan apa yang terjadi. Beberapa orang memaklumi tindakan yang dilakukan Seunghyun, sementara yang lainnya yakin bahwa kekerasan bukan jawaban dari masalah yang terjadi. Keluarga pasien pun mengenang Jaemin sebagai sosok yang ceria dan mereka sedih karena hal ini terjadi padanya.

Haechan sudah akan menangis dan kalau bukan karena Dokter Mark yang berbaik hati memberinya keringanan lebih banyak menghabiskan waktunya berusaha mencari Jaemin. Ia tak mempedulikan kasak-kusuk yang berkembang dan fokus kepada sahabatnya.

Keluarga Choi sudah memohon maaf atas tindakan Seunghyun. Mr. Choi sendiri yang membungkuk dalam kepada pihak rumah sakit, termasuk Dokter Jeno, atas kelakuan putranya. Jajaran direksi memberikan peringatan keras dan Dokter Jeno memutuskan bahwa tanpa keputusan Jaemin, tak ada seorangpun yang berhak memaafkan Choi Seunghyun.

Mrs. Choi yang sudah sadar dan pindah ke ruang rawat inap begitu malu saat mengetahui apa yang terjadi. Dokter Jeno memang masih merawatnya, tapi berbeda dengan sebelumnya, Dokter Jeno menjadi jauh lebih dingin dan menolak berinteraksi lebih lanjut di luar keperluan pasien.

Dokter Jeno menolak segala bentuk permohonan keluarga Choi, berdalih bahwa ia menyerahkan keputusan kepada Jaemin, bahkan jika Jaemin hendak menuntut keluarga Choi.

Lebih dari itu, ia marah kepada pihak rumah sakit entah bagaimana bisa membocorkan nama dokter magang yang disebut Dokter Jeno beberapa waktu lalu hingga Seunghyun bisa memojokkan Jaemin.

Ia langsung menuntut pihak rumah sakit lebih patuh kepada aturan yang berlaku dan bahkan tak lagi membalas sapaan perawat karena ia yakin perawatlah yang membocorkan identitas Jaemin.

Puncaknya adalah saat Jang Yeeun sendiri yang menunggunya di depan ruangannya usai ia melakukan visitasi esok harinya.

Jaemin belum juga diketahui keberadaannya dan Haechan sudah siap sedia menelepon polisi. Mood Jeno juga semakin memburuk karenanya.

"Jen!"

Jeno mengeraskan rahang melihat sosok Yeeun yang tersenyum cerah.

"Ada apa? Aku dengar sesuatu terjadi saat operasi Bibi Choi. Kamu baik-baik saja? Kamu kurang istirahat, Jenjen." Yeeun berusaha menyentuh wajah Jeno.

Don't Get Sick | NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang