Jingga si baker yang idealis, independent, punya bakery shop sendiri tapi masih single di usia 30 tahun.
Gading si penganut tidak percaya sama pernikahan, pemilik coffee shop hits di Jakarta Selatan.
Tiba-tiba keduanya di pertemukan di sebuah perjod...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Oh.. gue pikir apaan" Jawab Gading datar. "Emang lo nggak pernah endorse artis atau influencer gitu?" Tanya Gading.
"Pernah sekali, gue tau itu strategi marketing yang bagus, tapi gue prefer orang ke bakery shop gue secara organik aja, rasa puasnya beda. Kalaupun ada artis yang ke bakery shop gue juga tanpa gue harus jemput bola" Jawab Jingga masih sambil tersenyum memandangi layar HP nya.
"Idealis juga lo, tapi akan lama naiknya kalau gitu, bayar influencer itu buat sekedar ngenalin usaha kita doang ke market yang pas" Ujar Gading.
"Hmm.. agree kalau untuk ngenalin usaha kita ke market yang pas, tapi gue pernah coba hal itu dan hasilnya nggak significant, padahal influencer yang gue pakai waktu itu followersnya 600 ribuan? Malah pas di featured sama akun darihaltekehalte langsung banyak customer yang dateng padahal gue nggak bayar? Jadinya setelah itu gue ngerasa lebih efektif kalau bakery shop gue promo nya dari word of mouth aja" Jawab Jingga sambil mengangkat jempol dan berkedip pada Gading dan hanya dibalas oleh ketawa pelan dari Gading.
"Kenapa kok ketawa?" Tanya Jingga.
Lo gemesin.
"Nggak apa apa, yaudah gue mandi dulu. Congrats ya udah di posting gratisan sama Chef Aji" Ujar Gading seraya bangkit dari kasur, mengambil handuk lalu masuk kedalam kamar mandi.
Jingga pun kembali menaruh HP nya di meja sebelah kasur dan berdiri untuk keluar kamar, namun tiba-tiba HP nya kembali bunyi suara notifikasi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.