EPILOG 04 - LILY

2.7K 165 20
                                    

Flashback masa hamil Jingga.

Semenjak Jingga hamil besar, Gading jadi lebih rajin di rumah dan memilih untuk kerja remote. Terutama semenjak Mama Ratna yang saat ini menemukan circle pertemanan baru--circle pertemanan ibu-ibu komplek pecinta tanaman--yang jadi lebih sering untuk menghabiskan waktu jalan-jalan baik di dalam kota maupun luar kota dengan circle baru nya itu.

Minggu ini Mama Ratna sedang pergi ke kota Malang dengan teman-temannya itu selama beberapa hari. Walaupun awalnya Mama Ratna memilih untuk menemani menantunya yang saat ini sedang hamil 9 bulan dirumah daripada harus melancong bersama teman-temannya,  namun Gading tetap menyuruh Mama nya untuk menghabiskan waktu dengan teman-temannya saja karena Gading merasa Mama nya membutuhkan quality time yang selama ini susah didapatkan.

Masalah menjaga Jingga, biar Gading saja.

Pagi ini Gading sedang duduk di teras belakang rumah sambil memangku laptop di pahanya, sesekali ia menyeruput kopi hitam panas yang sekarang sudah tidak panas lagi.

Setelah selesai dengan laptopnya, kini pandangannya tertuju pada Jingga yang sedang senam hamil mengikuti instrukturnya melalui aplikasi Zoom di tablet nya. Beberapa kali Gading sedikit meringis ketika Jingga harus melakukan gerakan-gerakan yang menurutnya lumayan ekstrim melihat perutnya yang sudah membesar dengan tubuh mungilnya Jingga, ia takut Jingga tiba-tiba salah gerak lalu terjatuh.

"Awas.. awas.."

"Duh.."

"Itu hati-hati kaki nya"

Gading cukup bawel mengomentari setiap gerakan Jingga.

Namun Jingga tidak peduli, sesekali ia melirik ke Gading setiap Gading mengeluarkan komentar dan tidak jarang juga Jingga menyuruh Gading untuk diam bahkan menyuruh Gading untuk jangan menontonnya senam.

"Udah selesai?" Tanya Gading ketika melihat Jingga menggulung yoga mat nya dan duduk disebelah Gading.

"Udah.. fyuuuh, capek juga padahal gerakannya gitu-gitu doang" Jawab Jingga sambil meminum air putih yang sudah disiapkan oleh Gading.

"Gitu-gitu doang gimana? Serem itu gerakannya tadi Jingga" Jawab Gading.

"Itu tuh gerakannya harus dilakuin Ding biar posisi bayi nggak sungsang" Jawab Jingga sambil mengelus perutnya.

"Tapi aku takut aja, lain kali di kasur aja ya senamnya, boleh?" Ujar Gading sambil ikut mengelus perut Jingga.

"Hahahaha yang ada aku tidur kalau di kasur" Jawab Jingga tertawa.

"Kasian bayi nih pagi-pagi lagi bobo eh ibu nya jungkir balik ya.." Ujar Gading sambil mendekatkan wajahnya ke perut Jingga.

"Bayi nggak boleh mager kayak Ayah ya.." Jawab Jingga, disusul dengan cubitan kecil dari Gading di lengan Jingga.

"Kamu hari ini mau ngapain aja?" Tanya Jingga pada Gading.

"Nggak ngapa-ngapain, dirumah aja, jagain kamu sambil kerja tipis-tipis" Jawab Gading sambil mengangkat kaki Jingga ke paha nya dan memijit kaki Jingga.

"Kamu nggak harus loh jagain aku 24 jam Ding, harusnya kamu puas-puasin kerja atau main kemana kek sebelum bayi lahir, nanti kalau udah lahir kamu bakal susah loh mau pergi-pergi" Ujar Jingga.

"Aku udah puas banget main sama kerja dari dulu, sekarang mau jadi suami siaga aja buat kamu sama ayah siaga buat bayi, lagian kalau kamu sendirian dirumah terus tiba-tiba perut kamu mules gimana?" Jawab Gading.

"Kalau mules ya tinggal pup aja hahahaha" Jawab Jingga sambil tertawa menanggapi suaminya yang semakin mendekati tanggal lahiran semakin protektif dengan dirinya.

AMBER PATIO - COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang