permulaan

717 85 1
                                    

...

"Ah diamlah! Tidak kah kau lihat pekerjaan ku sedang menumpuk?!" Teriak seorang wanita berumur 23 tahun frustasi.

"Ya terserah kau saja sih, tapi ingat ini kesempatan langka loh (Name) (last name)" ucap seorang wanita bersurai biru pendek meletakan sebuah mic di lantai lalu kemudian pergi dengan memasang senyum penuh percaya diri.

"Ingat cuman aku satu satunya orang yang mengetahui rahasia mu" lalu ia benar benar pergi.

"Dasar.. sialan" umpat (Name).

.
.
.

"Ah.. aku tak percaya kini aku benar benar ada di kota ini lagi..." Tuturnya menginjakan kaki di suatu kota yang sangat ia kenali sedari dulu.

"Halo Ikebokuro" tuturnya menatap pemandangan kota dengan ekspresi datar, dan terus melangkah menyusuri jalan dan menyatu dengan lautan manusia lainnya.

(Name) (lastname) adalah namanya, seorang penulis sekaligus mangaka yang cukup terkenal di kalangan pecinta komik dan novel sayangnya nama aslinya tak seterkenal nama penanya karena ia sendiri lah yang mengrahasiakan nama aslinya dan memilih menggunakan nama pena (m.c name).

Ia benci keributan dan suara suara bising terutama bila ada orang yang sengaja mengganggunya saat ia kerja maupun istirahat maka ia tak akan segan segan langsung memberikan orang itu teguran atau pelajaran yang akan orang itu ingat dalam jangka waktu lama.

Berjalan jalan ke luar kota dan menikmati pemandangan orang orang berlalu lalang bukan gayanya, ia lebih suka mengurung diri dan memainkan ponsel pintarnya di kamar.

Masa lalunya? Kurasa ini belum saatnya mengungkapkan perkara itu, kini ia pikir hidupnya mungkin sudah nyaman. Ia berhasil mengapai impian yang menjadi penulis dan mangaka terkenal, uangnya banyak dan ia bisa sepuasnya rebahan di rumah tanpa harus memikirkan kuliah, pekerjaan dan hal-hal merepotkan lainya, tapi semua itu berubah saat seorang wanita mengabarinya tentang rahasia masa lalunya dan menawarinya suatu kesepakatan.

Awalnya ingin ia tolak mentah mentah tawaran itu, tapi hal yang di janjikan sang penawar hampir tak bisa ia tolak, hal yang lebih berharga dan bernilai daripada semua hal yang pernah ia lihat dan capai belum lagi ini berhubungan dengan masa lalunya.

****

"Nah kalau begitu dari mana aku harus mulai ya.." ucapnya berhenti di sebuah tembok bercoretkan lukisan dan geografi yang cukup unik dan indah.

"... Padahal aku mangka tapi kok rasanya aku kurang paham soal seni ya.." gumam (Name) menyentuh geografi yang ada di dinding bertuliskan 'Buster Bros!'.

"...ah ini kalau gak salah salah satu team rap yang di ceritakan Venolika" ucap (Name) mengingat sahabatnya yang juga seorang mangaka dan animator.

Tak lama kemudian suara bising memasuki Indera pendengaran nya dan berhasil membuat wanita berumur 23 tahun itu memasang muka masam "huh.. padahal baru jam 14.00 tapi sudah ada keributan aja, ku pikir cuman Yokohama yang ributnya 24 jam" ucapnya mencari sumber suara dan menemukan segerombolan orang tengah mengolok-olok seorang anak.

Awalnya ia tak terlalu tertarik melerai orang orang itu tapi kemudian pikiran nya berubah kala melihat sebuah hypnosis microform di tangan semua orang-orang itu. "Ck, dasar merepotkan, hey kalian!" Teriak (Name) memancing perhatian semua orang termasuk seorang anak bernetra biru hijau yang sedang terluka di tanah.

"Siapa kau?!"

"Hoy hoy bukankah tidak adil kalau 5 vs 1? Bukankah dalam suatu pertarungan jumblah angota team itu harus seimbang baru bisa sportif?" Ejek (Name).

"Diam kau ini bukan urusanmu!"

"Haha tenang dong aku kan cuman mengingatkan lagi pula.. kau yang seharusnya diam dasar sial*n" (Name) tersenyum meremehkan.

"CK menganggu saja! Semua habisi dia!" Lalu satu persatu hypnosis microform mereka mulai kembali aktif.

" oh mau nantang?" (Name) memasukan tangan kananya ke dalam saku jaketnya "hey meskipun aku membencimu tapi mohon bantuanya ya, kawanku" sebuah microform hitam yang ada di tangan (Name) berubah menjadi sebuah mic berwarna abu abu dengan hiasan beberapa aksesoris berbentuk sulur sulur berwarna putih kemudian sebuah speaker berbentuk patung seorang wanita berwarna putih yang di kelilingi sebuah sulur bak seorang dewi muncul di belakang (Name).

"Nah ayo kita mulai!" Ucap (Name) tertawa.

"Dasar- ayo serang dia bersama! Ia hanyalah seorang wanita!" Teriak salah satu dari berandalan itu memprovokasi.

"He.. hanya seorang wanita, baguslah kalau kau sangat yakin dengan perkataan mu itu maka jangan salahkan aku kalau wanita itu menghajar mu sampai babak belur" ucap Name mulai tersenyum dan melantunkan rapnya dengan cepat.

Alunan rap mulai mengema dan saling beradu, kata demi kata terucap dengan kekuatan energi mic yang kian meningkat membuat (Name) lebih unggul sampai akhirnya semua orang itu terjatuh dengan kodisi memegang kepala mereka akibat terkena guncangan suara yang terbilang berbahaya.

Anak yang (Name) selamat kan hanya menatap pemandangan itu dengan mata membulat, padahal ia tak merasakan rasa sakit sama sekali tapi para berandalan itu malah merintih kesakitan.

Tak lama kemudian sebuah tarikan tangan dirasakan pemuda bernetra unik itu menariknya menjauh dari segerombolan berandal yang tengah tergeletak di tanah "au ah merepotkan, ayo ikut aku!" Ucap (Name) menarik anak itu sembari menyeret kopernya cepat.

"A-Ano terimakasih atas yang tadi"

"..."ucapan terimakasih anak itu tak di respon sama sekali oleh (name), ia memilih diam dan terus berjalan.

"T-tunggu hey dengerin dong kalau orang bicara!" Teriak anak itu memberontak tapi (Name) tetap menariknya sampai ke sebuah tempat ramai.

"Selamat tinggal" ucap (name) kemudian ia melepaskan genggamannya dan melesat menghilang di kerumunan meninggalkan anak itu terdiam sendirian.

"Wanita yang aneh.." gumamnya.

"Hoy! Saburo!!" Teriak seorang pemuda bertopi memanggil anak itu "hah dasar! Ku pikir kau beneran hilang, bisa bisa nanti Ichi-ni kawatir"

Mendengar Omelan dari kakak ke dua nya itu si bungsu tak terima "ini semua kan karena kau bakajiro! Kenapa kau tiba tiba membuat masalah dengan berandal itu dan meningkatkan ku yang sedang membeli minuman di mesin otomatis!"

"Hah? Salahku? Kau yang duluan memanas manasi mereka dengan mulut mu!"

"Alasan!" Perdebatan terus terjadi tanpa mereka sadari kedua buah pasang mata tengah memperhatikan mereka.

"Buster Bros ya... Ikebokuro division" gumam (name) memegang mic nya.






"Sepertinya ini akan sangat ribut"

Tbc-

Hey I want peace! [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang