misteri masa lalu

175 32 0
                                    


"Tak ku sangka keinginan bocah itu sekonyol ini" gerutu Hitoya keluar dari dalam mobil di ikuti Kouko dan Jyushi.

Kouko tampak melihat lihat sekitar sambil sesekali tersenyum karena sudah lama sejak ia terakhir kali mengunjungi tempat ini sedangkan Jyushi menatap tempat itu dengan mata berbinar dan aura bersemangat, ya kini mereka ada di sebuah taman bermain di kota Yokohama.

"Sepertinya kita datang duluan ya?"

"Tak ku sangka kita akan ke sini! Kouko bisakah kita naik bianglala itu?"

"Hey kalian!"

Tak perluh menunggu lama orang orang yang mereka tunggu kemudian sampai. Seperti biasa pakaian (Name) tetap sama seperti hari hari biasanya tertutup dan tampak formal sedangkan yang lainya memakai pakaian snatai seperti kemeja yang di kenakan Hitoya dan Doppo, switer yang kini di kenakan Kouko dan Jyushi sampai pakaian sederhana lainya oleh Jakurai dan Hifumi.

"Tak ku sangka koneko-chan akan meminta kita menikmati waktu bersama di sini!" Ucap Hifumi.

"Berhenti memanggil ku koneko-chan" tegur (Name) kemudian berjalan duluan masuk "nah kita akan bersenang-senang! Aku tahu kalian semua lelah dengan pekerjaan kalian kan? Nah ini saatnya bersantai bersama sekali kali tak apa lah" bujuk (Name) dan Jakurai setuju.

Mereka kemudian masuk bersama dan berdebat menentukan tempat mana yang akan di kunjungi duluan sementara Jakurai dan Hitoya lebih memilih ngopi di cafe yang ada di sana.

"Jangan lama lama, setelah jam 13.20 cepat berkumpul kembali ke sini"

"Hati hati anak anak"

""Baik pak!"" Lalu mereka pergi sebelum Hitoya meneriaki mereka karena tak terima di panggil bapak bapak.

"Dasar anak anak"

"Tenanglah Hitoya-kun"

"Wah tak ku sangka kedua sohibku ada di sini"

Sebuah suara berat kemudian masuk ke indra pendengaran mereka, dengan kompak mereka kemudian melihat ke arah suara dan tampak seorang pria berkacamata hitam menatap mereka dengan seringai khasnya.

"Amayado Rei?!" Jakurai tampak terkejut sama hal nya dengan Hitoya.

"Yo, lamantak jumpa ya"

"Sedang apa kau di sini huh" Hitoya tampak waspada.

"Hey tenang dong! Masa kami tak di angap?" Sahut seorang duduk di meja sebelah, Sasara Nurude tampak tersenyum saat keberadaan nya akhirnya di notice oleh kedua orang itu.

"Sepertinya ini bukan urusan kita Sasara, sebaiknya kita tak ikut campur" sahut seorang pria berkacamata bulat dengan Surai rambut unggu tampak membolak balik lembar soal ujian, Rosho Tsutsujimori.

"Kenapa kalian semua ada di sini?" Jakurai mulai memasang wajah dingin.

"Apa tak boleh kah aku kemari menemani anak anak ku?"

"Anak anak?!" Hitoya kemudian mengalihkan pandangannya mencoba melihat ke arah belakang jubah Rei.

"Lama tak jumpa Jakurai-sensei" Ichiro, Jiro dan Saburo kemudian muncul dan berjalan ke arah Jakurai.

"Buster Bros dan Dotsuitare hompo bersama? Apa yang sebenarnya terjadi huh?"

"Kami datang ke sini untuk mengajukan sebuah pertanyaan pada Jakurai-sensei" ucap Ichiro serius.

"Dan apa itu?" Tanya Jakurai.

"Apa anda tahu latar masa lalu atau.. bagaimana pertemuan pertama (Name) dengan anda?" Hanya satu pertanyaan tapi itu dapat membuat otak Jakurai kini berpikir keras, bagaimana caranya untuk menjawab pertanyaan Ichiro.

Meski ia tahu jawabannya pun itu adalah jawaban yang cukup rumit dan bahkan hampir semua orang tak akan ada yang mempercayai fakta masa lalu itu yang bahkan Rei saja tak bisa menjelaskan secara rinci masa lalu anak yang sudah ia angap keponakannya sendiri itu.

Hitoya hanya terdiam mendengarkan dengan seksama apa jawaban yang akan Jakurai berikan.

.
.
.
.

"Doppo kau takut naik roller coaster?" Tanya (Name) dan Doppo mengelak tapi wajahnya tetap pucat menandakan ia berbohong.

"Ayolah Doppo-chin kau pasti akan menyukainya nanti! Kita naik saja dulu ya-"

"Bagaimana kalau kita batalkan naik roller coaster nya saja?" Ucap (Name) memotong kalimat Hifumi. Mendengar itu Kouko diam diam menghela nafas lega sedangkan Doppo terharu tapi tidak dengan Hifumi dan Jyushi yang tampak cemberut lalu tak lama kemudian aksi tarik menarik terjadi.

Akhirnya mereka tetap naik dengan keadaan Kouko yang mencoba tenang sedangkan Doppo berteriak sambil sesekali mengapsen nama nama hewan kebun binatang.

"Wuhu! Bukankah itu menyenangkan?!" Teriak Hifumi girang.

"Itu menakutkan!" Teriak Doppo dan yang lainya hanya terkekeh.

"(Name)?" Mendengar namanya di panggil sang empu pun langsung menengok ke belakang, tampak sosok pria berbadan tinggi menatapnya senang.

"Ah Riou!! Wah lama tak jumpa ya" (Name) tersenyum ramah kemudian mendekat ke arah Riou.

Sebuah salam persahabatan kemudian mereka lakukan tepat di depan ke 4 pemuda berbeda divisi itu dan sukses membuat mereka cemburu. "Kau masih mengingat nya rupanya" ucap Riou senang salam persahabatan mereka kini bisa mereka praktekan kembali.

"Tentu saja! Kan aku yang membuatnya" bangga (Name).

"Kau tak banyak berubah ya"

"Hoy Riou!" Suara panggilan pun terdengar, tampak dua orang pria menghampiri mereka.

"Ah iya (Name) perkenalkan ini leader timku Samatoki dan satu lagi adalah temanku Jyuto.

"Salam kenal" ucap (Name) ramah.

.
.
.
.

Seorang pemuda ber rambut gulali tampak memandang langit yang perlahan mulai mengelap akibat awan mendung, wajahnya seakan menunjukan suatu perasaan buruk.

"Kenapa aku kepikiran (Name) ya"

"Ramuda! Hoy kau kenapa?"

"Ah Daisu.. tak apa apa sih hanya.. aku rindu (Name)?"

"Kalau begitu kita sama, entah mengapa perasaanku mengatakan akan ada hal buruk yang terjadi" sahut Gentaro menutup bukunya dan melamun sebentar.

"Hal.. buruk.." gumam Daisu pelan saking pelanya tak ada seorang pun yang mendengarnya, wajahnya seketika berubah lalu ia pamit sebentar untuk ke kamar kecil.

.
.
.
.

Seorang wanita tampak menatap pemandangan luar jendela kaca lebar itu dengan tatapan datarnya seperti biasa tapi tidak dengan seorang wanita berambut merah muda di belakang nya yang menyeringai.

"Rencana kita akan segera berhasil"

"Apa kau yakin sudah memastikan rencana ini akan berjalan lancar? Icijiku?"

"Saya yakin otome-sama, meskipun terlihat pintar ia itu hanya berkepala besar tak seperti Leander nya. Dengan terpecahnya tim mereka rencana kita membuat tiruan clone mereka seperti Amemura Ramuda akan semakin mudah" Otome tampak tersenyum puas meskipun hanya sedikit terlihat.

"Kalau begitu, Nemu. pergilah"

"Baik otome-sama" seorang gadis berambut putih tampak membungkuk hormat sebelum akhirnya ia pergi menghilang di balik pintu yang tertutup di susuk dengan Icijiku.





"(Name).. tunggulah sebentar lagi kita akan berkumpul kembali.."




Senyum kepuasan kemudian berganti menjadi raut kerinduan dan bersalah.







"Ya kau, aku dan putraku.. kita akan kembali seperti dulu"

========
Pojok author:

Bau bau tamat pemirsa-

Canda kok :v

Hayo kira kira apa hubungan mereka semua ya? Apa masa lalu name dan mengapa pihak Chouko dan Otome sangat menginginkan nya?

The next chapter: the fight!

Hey I want peace! [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang