sorry brother

162 26 0
                                    

"Apa kakakmu sendiri yang memberi tahu mu? Atau tidak? Sayang sekali ya, nah bagaimana rasanya dibuang oleh saudara yang kau hina sendiri Samatokisama?"

Samatoki terdiam rasanya ada perasaan marah tapi itu memanglah kenyataannya. (Name) melepaskan genggaman Samatoki dan sebuah sulur putih kemudian menghantam perut pemuda itu hingga terdorong mundur beberapa langkah.

"Ah iya aku belum bilang kalau mic ku juga bisa menyerang tanpa di nyanyikan rap ya?" Ucap (Name) yang tubuhnya terselimuti sulur yang melindunginya.

"(Name)!" Teriak Riou, tampak terkejut pemuda itu menatap name dengan pandangan bingung.

"Gomen ne, Riou, apa yang terjadi di sini tidak sesederhana yang terlihat jadi wajar saja banyak pertanyaan di dalam kepala mu" ucap (Name).

.
.
.

Brakh!
Brak!!

"Sial dia mengunci kita!" Ucap Ichiro yang baru saja berhasil terlepas dari jeratan sulur tapi kini berhadapan dengan pintu yang sepertinya terkunci dari luar.

"Hoy! Kalian yg di dalam baik baik saja?!" Teriak Hifumi terdengar dan semua orang di ruangan menjawab kalau mereka baik baik saja tapi pintu terkunci dari luar.

"Bisakah kau membuka kan pintunya untuk kami?!"

"Tidak! Di luar tidak ada kunci sama sekali selain itu sulur sulur aneh merambat pada ujung bawah hingga atas pintu!" Jawab Doppo.

"Pantas saja tidak bisa di dobrak!" Kouko mulai frustasi.

Tak lama kemudian suara kaca pecah terdengar, begitu kencang sehingga mereka semua dapat mendengar nya.

"Itu.. berasal dari tempat sensei!!" Teriak Hifumi.

.
.
.

"Jangan coba coba mundur, (Name)!" Teriak Ichijiku dengan amarah yang menggebu saat (Name) Memecahkan kaca gedung dan berjalan mundur ke arah jendela kaca lebar yang tak memiliki pembatas sama sekali.

"Oh ya? Apa kalian takut mengsamu ini akan mati terjatuh dari lantai 14 ini?" Tanya (Name) dengan tersenyum. Sempat beberapa kali jakurai dan MTC juga meneriakkan hal yang sama tapi itu tak membuat (Name) semakin maju tapi mundur ke belakang.

"(Name) kuperingatkan padamu jangan macam macam dan ikut lah dengan kami" sahur Otome.

"Lama tak jumpa ya, Otome-sama"

"Ikutlah dengan kami, (Name), dengan bergabungnya dirimu maka peluang kita mengubah dunia akan semakin besar. Chouko membutuhkan orang orang berbakat seperti dirimu" tawar Otome.

"Ikut denganmu? Haha kedengarannya menarik tapi sayang dunia tidak akan lebih baik dengan hanya satu pihak yang memegang semua kendali, Otome sama" satu langkah mundur akhirnya ia ambil hingga tubuhnya terjatuh ke bawah.

"Ketimbang menyaksikan kemerdekaan manusia manusia sombong lebih baik mati bukan?"

""(Name)!!!""

Tubuhnya tertarik oleh gaya gravitasi yang cukup kuat ke bawah membuat semua orang kemudian panik.

"Sayang sekali aku tidak bisa mati semudah ini bukan?" Gumamnya di udara sebelum akhirnya ia bersentuhan langsung dengan tanah.

Brakh-!!!

"(Name)!!!"

Tap..
Tap..
Tap..

"Haduh sudah ku duga dia akan terjatuh di sini, karya terbaikku hancur deh.. dasar (Name), bisa bisanya dia memintaku menyiapkan cloning tiruannya pagi pagi buta dan siang nya malah kembali dalam keadaan hancur begini" gumam seorang pria berambut hitam mengecek sebuah tubuh robot android yang sukses memerankan peran (Name) sedari tadi pagi sebelum berangkat ke gedung itu.

Hey I want peace! [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang