aksi

342 60 4
                                    

Tiga hari berlalu. Dan (Name) mulai sangat dekat dengan ketiga pemuda bermarga Yamada itu, rencananya malam ini ia akan makan malam bersama lagi akan tetapi author- maksudnya langit berkehendak lain.

Hujan turun kala sore itu (Name) sehabis membeli beberapa bahan bahan untuk mengambar manga, dengan mempertaruhkan baju dan jaketnya yang basah maka akhirnya ia bisa pulang dalam keadaan alat alat yang masih kering tapi tidak dengan pakaiannya, sehingga ia terkena demam.

Yamada keluarga sebagai tetangga yang baik pun menjenguknya dan berencana akan merawatnya selama beberapa hari.

"Istirahatlah" ucap Ichiro meletakan sebuah kompres hangat di atas kepalamu dengan senyum lembut.

'fix bener kata Mak Mak tentangga ni anak calon idaman' batin (Name).

"Inci-ni! Ini buburnya!"

"Ah iya mana sini"

Sebuah buburpun di berikan ke arah Ichiro dan kemudian mulai menyuapi (Name) tapi (Name) menolak. "Jangan keras kepala kapan kau akan sembuh kalau seperti ini huh?" Omel Saburo.

"Gak selera makan.." rengek (Name).

"Huh.. baiklah kalau begitu" Ichiro akhirnya menurutimu setelah kau merengek untuk yang kesekian kalinya.

"Kalau begitu tidu-"

"WAH!! INI TIDAK MUNGKIN!!" Teriak sang anak yang sedari tadi tidak di ketahui keberadaan nya, ya itu Jiro.

'sial perasaanku gak enak' batin (Name) kawatir.

Dengan cepat mereka berjalan ke arah ruangan yang di teriaki Jiro.

"I.. ini.." (Ichiro)

"Tidak mungkin..."(Saburo)

"Luar biasa!"(Jiro)

Ya itu adalah.....




Ruang kerja (Name), tempat berkas berkas seketsa manga dan novel yang sudah ia buat beberapa hari lengkap ada di sana. 'sial aku lupa mengunci ruangan ini!' batin (Name).

"S-sensei (MC name)?!" Teriak Ichiro membuat telinga (Name) berdengung.

'sial.. mode wibu nya on' batin (Name) kawatir dengan nasipnya kedepan.

"A-aku bisa jelas kan-"

"(Name)-san ah tidak! (Name)-sensei! Kami pengemar mu!" Ucap Ichiro antusias.

"Tidak ku sangka panutanku adalah tetangga ku!" Timpal Jiro.

Saburo? Ah sudahlah ia kini mulai ada pikiran membaca novel buatan (Name).

(Otw baca ya dek :v-/plak!)

Dan begitulah identitas rahasia (Name) terungkap.

Ya...

Tapi tidak semuanya..



.
.
.
.




["Hey bagaimana kabarmu? Baik?"] Tanya seorang pria di seberang telepon.

"Aku baik.. leader" jawab (Name).

["Hey ada apa? Kenapa kau tampak lesu?"]

"Tidak, tidak apa apa maaf saya sibuk" kemudian telepon mati.

"Maaf..." Kemudian (Name) berjalan pergi. "Sudah saatnya.." (Name) mendongkrak ke arah langit, tampak awan mendung yang cukup gelap menutupi langit cerah yang panas saat itu, sepertinya langit juga melihat apa yang akan ia segera lakukan. Dengan cepat ia segera mencari orang yang ia incar "...ketemu".

Hey I want peace! [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang