I have no choice babe.
*.✧*.✧*.✧
Happy Reading!
*.✧*.✧*.✧Leora membuka matanya perlahan, hari sudah berganti dia berharap bahwa berita kemarin adalah sebuah mimpi.
Bibinya yang gila itu entah kenapa sudah tiba disini mengatakan hal hal yang abnormal. Ibunya belum mau keluar dari kamar sedari kemarin.
Leora segera bergegas, mengganti baju dia harus menyambut Draco hari ini dia tau sekuat apapun Draco, Lucius Narcissa dan Leora adalah segalanya bagi Draco.
Leora mengenakan gaun hitam selutut dengan jubah emerald favoritnya menuruni tangga, Leora terdiam beberapa saat.
Itu Draco namun dia tidak sendiri ada Mattheo, Blaise juga Pansy.
Leora mempercepat langkahnya begitupula Draco, mereka langsung berpelukan erat menyalurkan kekuatan satu sama lain.
Setelah beberapa saat, Leora mencoba tersenyum menatap wajah Draco. Sulit rasanya dan perlahan air mata yang ia cegah sedari turun membasahi pipi mulusnya.
"It's okay to cry, I know how you feel" bisik Draco membuat tangisan Leora semakin kencang.
"Dimana mother Le?" tanya Draco pada adiknya.
"Dikamar sejak kemarin belum keluar, aku tidak tau harus mencoba dengan cara apalagi." balas Leora.
Draco melepaskan pelukannya perlahan yang di balas anggukan oleh Leora, dia mengerti Draco ingin bertemu mother.
"Bellatrix Lestrange, she is here." balas Leora membuat Mattheo sedikit terusik.
Leora merubah raut wajahnya lagi, "Blasie, Pansy! senang bertemu kalian. Kalian akan menghabiskan liburan kalian disini right? aku tau. Aku sudah memberi tau Nipssy untuk membereskan kamar kalian, aku permisi ada kerjaan yang harus aku urus." balas Leora melengos tanpa melihat ke arah Mattheo.
Mattheo yang melihat itu segera memberi kode pada Blaise. Lalu dia mengejar Leora, memeluknya dari belakang seperti biasa dia merasa hangat.
"Le, maafkan aku dengarkan penjalasan ku." bisik Mattheo pelan.
"What's wrong with you Matt? you screwed up Mattheo kau bergabung dengan mereka." balas Leora.
"Aku tidak, mereka disana ada ayah dan ibuku Leora, ini memang takdirku." balas Mattheo
"Sialannya kau yang aku cari untuk aku berikan pada ayahku malah kau membuatku jatuh cinta! kau membuatku keluar dari segala kegelapan hidupku Le! kau yang mengacau!" teriak Mattheo memukul tembok di samping Leora hingga Leora berjengit kaget.
"I'm sorry if i'm not perfect, tapi aku mencintaimu Leora apa itu sebuah kesalahan?!" teriak Mattheo.
Leora tidak tega orang yang dicintai nya sekacau ini dia langsung memeluk Mattheo.
"It's okay Matt, i forgive you." balas Leora dan memeluk Mattheo. Sejujurnya dia juga rindu dengan pria sialan di depannya ini.
Mattheo membalas pelukan itu, pelukan yang selama ini menenangkan hatinya. Jika diingat Leora bagaikan luka untuknya namun Leora juga obat untuk Mattheo.
"Baiklah, apa kau jadi mengurusi urusan mu?" tanya Mattheo menyeringai.
"Sejujurnya urusanku hanya ada padamu!" balas Leora sengit.
Namun suara lain membuatnya teralih,
"Mattheo, my boy!" teriak seseorang.
"Mother," bisiknya lirih.
"Kau sudah kembali? aku telah menyuruh peri rumah untuk memasak makanan kesukaan mu." kata Bellatrix agak canggung.
"Memang kau tau apa yang kusuka?" sarkas Mattheo.
"Tau karena aku ibumu, dan siapa ini?" tanya Bellatrix.
Mattheo langsung memeluk pinggang Leora posesif, "Leora Emerald Malfoy, kekasihku."
Bellatrix pucat dan menatap tajam Mattheo dengan bersamaan, "Mattheo, apa kau lupa siapa gadis di depan mu?" tanya Bellatrix tajam.
"Malfoy, kekasihku."
"Dia orang yang dicari oleh ayahmu! kau bisa mati jika mengencani gadis ini!" ucap Bellatrix lalu memantrai Leora membuat nya menjadi bertekuk lutut.
"Mother! don't do that!" teriak Mattheo. Namun terlambat,
"Bagus Mattheo, kau telah melaksanakan apa yang aku perintahkan padamu!"
Deg!
*****
Ruangan tengah Malfoy Manor yang biasanya sepi kini ramai namun bukan acara pertemuan bisnis antara bangsawan namun lebih tepatnya disini adalah perkumpulan hina menurut Leora.
Leora muak berada disini sejujurnya,
"Baiklah, terima kasih pada putraku ternyata Mattheo berguna dia berhasil dalam menjalankan misinya." kata Voldemort diakhiri tawa yang diikuti para Pelahap Maut lainnya.
"Seperti yang kita tahu, Lucius telah gagal dalam banyak hal yang tidak becus ia kerjakan jadi aku mau gantinya. Sebagai gantinya aku akan menjadikan Malfoy Manor sebagai tempat perkumpulanku. Lalu Narcissa dan anak anaknya akan membayarnya Lucius hampir membuat sebagian dari kami masuk Azkaban lagi!"
"Oh tentu saja bukan yang perempuan, aku harus membunuhnya terlebih dahulu untuk malam ini." sambung nya membuat Draco dan Mattheo saling bertatap sengit.
Leora tidak tau lagi apa yang harus ia lakukan hanya bisa berdiam diri.
Semua yang berada disini mengerti apa maksud dari tuannya.
"Akan lebih seru, jika kita eksekusi disini. Now." kata Voldemort lalu memantrai Leora.
Leora, yang tadinya berdiri menjadi bersujud. Sungguh dia akan menangis dia sama sekali tidak sudi bersujud dibawah Voldemort.
"Father," ucap Mattheo.
"Ada apa Mattheo?" tanya Voldemort menyeringai dia akan menyusun rencana yang lebih baik lagi setelah ini.
"Jangan lakukan itu Father, she's mine!" ucap Mattheo menaikkan suaranya satu oktaf.
"Beg."
"What?"
"Beg, Mattheo." ulang Voldemort dengan nada marah, dia tau Mattheo akan lebih memilih mati daripada memohon namun
"I beg you, father please let go of leora malfoy." Mattheo ikut bersujud dibawah Voldemort dia melihat Leora bergetar ketakutan.
Narcissa sudah tegang, ternyata ini maksud dari Lucius.
"Baiklah aku akan melepaskan nya, namun jika dia mau menjadi Pelahap Maut. Bersama saudaranya tentu saja." balas Voldemort.
"Saudaranya yang akan membayar perbuatan ayahnya, dan dia membalas perbuatannya sendiri karena lahir untuk menentang ku dengan adanya tanda itu dia akan menjadi pengikut setia ku. How?" lanjutnya.
"AKU TIDAK AKAN!" teriak Leora.
"Oh baikalah," kata Voldemort siap dengan tongkatnya.
Namun Mattheo berlari memeluk Leora dan berbisik, "Le, please pentingkan dirimu sendiri untuk kali ini peduli lah padaku aku tidak ingin kehilanganmu bukan hanya aku, Draco, Narcissa dan Lucius bagaimana juga dengan Potter?"
Bisikan Mattheo barusan seperti obat antusias bagi Leora untuk mundur banyak orang yang harus ia pikirkan.
"Mattheo kupikir akan lebih baik jika kau yang membunuhnya sekarang,"
"BAIK! AKU AKAN MENGIKUTI APA KATAMU JANGAN LIBATKAN MATTHEO SEDIKIT PUN!"
_TBC_
bakalan ada suprise mengejutkan everybody:")
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel face Devil Thought
FanfictionLily dan James Potter tidak pernah mempunyai anak selain Harry James Potter. Joanna Lily Potter 13 tahun hidup dalam ketidaktahuan, saat dia menemui seorang Draco Malfoy di tahun pertamanya semua berubah. Berubah karena Draco adalah kakak kembarnya...