Chapter 10

538 69 0
                                    

About the mark.

*.✧*.✧*.✧
Happy Reading!
*.✧*.✧*.✧

in Paper,

Aku telah membaca ribuan novel dalam hidupku, ribuan novel fiksi dan romansa serta kisah cinta yang tragis. Bagaimana kisah cinta adalah sesuatu yang indah di dunia dan cinta hanya sesuatu yang fiksi, cinta yang indah hanya bisa ku temukan dalam lembaran buku tapi semua berubah ketika aku bertemu Leora Malfoy.

Aku telah mengalami penyiksaan berat oleh ayahku, ini bahkan kutukan, aku tidak mempunyai secercah harapan untuk keluar dari kegelapan ini. Namun itu sebelum aku bertemu dengan Leora Malfoy.

Aku belum pernah menemukan diriku merasakan rasa kemanusiaan dalam hidupku, cinta, kemanusiaan dan rasa takut kehilangan pada seseorang dan semua terasa lengkap bersama Leora.

Dia adalah yang tercantik, terbaik, dia suci dia punya segalanya. Tapi yang membuat ku jatuh cinta padanya adalah kelembutan hatinya dan bagaimana dia mengeluarkan ku dari kegelapan.

She took my hand, and let me out the Darkness and showed me that whatever our souls are made of.

Dia dan aku adalah satu namun berbeda.

M.R

*****

Mattheo kali ini benar benar tidak tidur dengan benar selama beberapa bulan ini dia takut gadis disampingnya ini dengan lancang keluar tanpa memberi tau kemudian terjadi sesuatu lagi.

"Enghh-" Leora mengerang.

Mattheo mengusap kepalanya pelan, "Le, wake up ada apa denganmu?" tanya Mattheo.

"Argh!-" teriak Leora saat merasa tanda di tangannya panas.

"Matt, help mengapa tanda ini terasa panas?!" teriak Leora.

Mattheo menegang, benarkah? namun dia mengecek tanda di tangannya tidak tanda itu tidak bergerak atau panas.

Namun, apakah ayahnya yang telah memberi tanda bahwa dia telah menemui Leora? sial, siapa Pelahap Maut yang berani melanggar kata kata nya?

"Le, calm down. Relax i can help you!" lalu Mattheo mengarahkan tongkatnya pada lengan Leora merapalkan mantra yang dia pelajari sekian lama ternyata berguna.

"Sudah?" tanya Mattheo.

"Thanks," kata Leora lalu memeluk Mattheo. "Kau selalu ada saat aku butuh." kata Leora pada Mattheo, yang dibalas kekehan.

bersiaplah kita akan sarapan lalu menonton pertandingan ketiga, Draco tidak sabar melihat Harry Potter mati di tugas ini.

Deg,

Leora berdegup kencang, dia memang sedang marah pada Harry namun dia tidak bisa membiarkan kakaknya itu mati bukan?

Dia bersiap, mungkin dia akan mengikuti Harry di tugas ketiga ini, sejahat jahatnya Harry padanya dia tetap pernah menjadi bagian dari hidupnya?

Dia harus bicara pada Harry nanti tidak sekarang dia harus!

Dia duduk di kursi rias entah mengapa ini ada ruangan Mattheo, semenjak ada Leora. Saat dia melihat ke kaca dia melihat Mattheo.

Mattheo yang sedang memeluknya menaruh wajahnya pada ceruk lehernya. Dia seakan takut kehilangan Leora. "Aku kira kau hanya bercanda pada ku," kekeh Leora.

"Aku serius, apa kau mau kita pergi dari sini? lalu pindah negara hidup dimana hanya ada kau dan aku?" tanya Mattheo.

"Tidak, aku mau tentu saja namun tidak sekarang banyak yang harus aku selesaikan Matt." kata Leora.

Angel face Devil Thought Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang